ZONALITERASI.ID – Rumah yang terletak di Jalan Ibu Inggit Garnasih No. 8, Kota Bandung, menjadi saksi bisu sebuah acara seni yang mengangkat nilai juang dan kisah inspiratif tokoh perempuan Indonesia, Inggit Garnasih. Acara bertajuk “Pergelaran Seni di Pakalangan” ini berhasil menarik perhatian para pencinta seni dan pecinta sejarah, terutama generasi muda, pada Selasa, 11 Juli 2023.
Upacara pembukaan dimulai dengan khidmat di beranda Rumah Inggit Garnasih. Acara dipandu oleh Pramukti Adhi Bhakti selaku MC. Seremonial dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya III Stanza dan Kulihat Ibu Pertiwi II Stanza.
Acara dibuka oleh Kepala UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat, Ary Heriyanto, S.STP., M.M. Menurut Ary, kegiatan ini merupakan salah satu upaya aktivasi kegiatan dan aktivitas-aktivitas unit satuan pelayanan di bawah UPTD Jawa Barat.
“‘Pergelaran Seni di Pakalangan’ ini memberikan pengalaman mendalam tentang kisah hidup dan semangat juang seorang tokoh perempuan yang inspiratif. Melalui kegiatan semacam ini, generasi muda diharapkan dapat lebih menghargai dan mengenang jasa-jasa pahlawan Indonesia serta terinspirasi untuk berkontribusi dalam memajukan bangsa, sesuai dengan semangat perjuangan yang ditanamkan oleh tokoh-tokoh hebat seperti Inggit Garnasih,” ujarnya.
Setelah pembukaan di beranda, para peserta dipandu masuk ke ruang tengah Rumah Inggit Garnasih, tempat acara utama diselenggarakan. Di sana, penonton disajikan dengan pergelaran monolog yang mengangkat kisah hidup Inggit Garnasih. Monolog tersebut dibawakan dengan penuh emosi oleh Lely Mei, dan mengisahkan tentang asal-usul nama ‘Inggit’, perjuangan, dan tantangan yang dihadapinya sebagai istri Bung Karno, hingga semangatnya sebagai ibu pertiwi.
Penampilan Lely Mei dalam monolog ini diselingi dengan musikalisasi puisi yang mengiringi oleh musisi Adew Habtsa, menciptakan suasana haru dan bangga bagi para penonton.
Acara tidak berhenti hanya sebagai pergelaran seni, peserta juga diajak berpartisipasi dalam workshop menulis puisi tentang Inggit Garnasih yang dipandu oleh Adew Habtsa. Melalui kegiatan ini, para peserta dapat mengekspresikan penghormatan mereka terhadap perjuangan Inggit Garnasih melalui kata-kata indah dalam puisi.
Pergelaran seni ini diakhiri dengan ramah-tamah dan makan siang bersama. Sejumlah peserta dan Kepala UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat berkeliling untuk melihat foto-foto bersejarah yang dipajang di beberapa ruangan Rumah Inggit Garnasih. Hal ini berlaku juga bagi masyarakat yang ingin datang berkunjung.
Rumah Bersejarah Inggit Garnasih dibuka untuk umum setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Untuk melakukan kunjungan, masyarakat dapat datang langsung ke lokasi dan meminta izin kepada satpam dan penjaga rumah, atau dapat membuat janji terlebih dahulu dengan pihak pengelola. (mardani mastiar)***