ZONALITERASI.ID – Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar Sidang Terbuka Peringatan 102 Tahun Perguruan Tinggi Teknik di Indonesia (PTTI) Tahun 2022, di Aula Barat Kampus ITB, Senin, 4 Juli 2022. Acara diselenggarakan secara hybrid dan disiarkan secara live streaming.
Sidang terbuka dibuka oleh Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D. Acara dihadiri oleh jajaran Wakil Rektor dan Sekretaris Institut ITB, Dekan Fakultas/Sekolah, Forum Guru Besar, Senat Akademik dan Pimpinan ITB, dan tamu undangan.
Ketua Majelis Wali Amanat ITB Ir. Yani Panigoro, M.M., mengatakan, satu abad lebih perjalanan ITB dalam bidang edukasi merupakan pencapaian luar biasa dari kebulatan tekad para pendiri pendidikan tinggi teknik pada tahun 1920. Perjalanan 102 tahun adalah refleksi diri, sebuah bentuk berpikir untuk mencari apa yang sudah dilakukan, apa yang belum tercapai, dan apa yang harus dibangun.
“Tekad dan semangat pioneering pendahulu kita, yaitu merintis demi kemajuan dengan segala keterbatasan yang dimiliki,” ujar Yani.
Ketua Senat Akademik ITB, Prof. Ir. Hermawan Kresno Dipojono, S.T., MSEE., Ph.D., IPU, mengatakan, peran pendidikan tinggi teknik berbasis sains di dunia akan semakin penting dalam menjaga keberlangsungannya di era kini dan ke depan yang hyper-competitive.
“Embargo sains dan teknologi sebagai alat tawar bukan lagi sekedar diskursus atau imajinasi, tetapi telah menjadi sebuah kenyataan. Siapapun yang mempunyai cita-cita untuk menghadirkan NKRI yang adil, sejahtera, serta berperan pro-aktif, dapat menjaga ketertiban dunia atas keadilan dan kemerdekaan,” ujarnya.
Sementara Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., menuturkan, perjalanan 102 tahun ITB sebagai lembaga pendidikan teknik tertua telah memainkan peranan kepeloporan dalam perkembangan pendidikan tinggi teknik di Indonesia. Sebagai organisasi keteknikan tertua di Indonesia, PTTI memiliki peran untuk mendorong kemajuan dan penguasaan teknologi bagi kebudayaan, kemandirian, dan daya saing ekonomi bangsa Indonesia.
Dalam satu abad terakhir, lanjutnya, teknologi berkembang sangat pesat seiring dengan transformasi masyarakat dunia. Banyak studi telah dilakukan untuk mempelajari keterpautan antara perkembangan tersebut dengan perubahan ekonomi dan sosial-budaya.
“Studi ini menyimpulkan bahwa penguasaan teknologi bukanlah suatu permasalahan yang dapat diselesaikan dengan cara sebatas memutakhirkan penelitian dan pengembangan,” kata Prof. Reini.
“Penguasaan teknologi yang berpola sistemik ini juga memerlukan difusi dan adopsi hasil-hasil penelitian dan pengembangan di berbagai sektor ekonomi, yang melibatkan kerja sama yang erat dan kontinyu dari berbagai bidang,” tambahnya.
Dalam sidang terbuka peringatan 102 Tahun PTTI ini juga diisi sambutan dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC., CLU.. Selanjutnya, penyampaian orasi ilmiah Prof. Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, B.Eng., M.Eng., Ph.D. dari Center for Environmental Remote Sensing Chiba University, Jepang, berjudul “Teknologi Penginderaan Jauh, Kunci Indonesia untuk Memimpin Dunia”.
ITB juga memberikan penghargaan kepada 19 orang yang terdiri dari akademisi, pejabat pemerintah, dan instansi atas kontribusi dan prestasi mereka. Penghargaan ini terdiri dari lima kategori yakni Ganesa Prajamanggala Bakti Adiutama, Ganesa Widya Jasa Adiutama, Ganesa Wirya Jasa Adiutama, Ganesa Widya Jasa Utama, dan Ganesa Wirya Jasa Utama. (haf)***