ZONALITERASI.ID – Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI akan melakukan pendataan jumlah perpustakaan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan jumlah perpustakaan yang ada di seluruh wilayah Indonesia.
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpusnas, Deni Kurniadi, mengatakan, pemutakhiran data yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi baru.
Aplikasi baru tersebut, mengintegrasikan antara Nomor Pokok Perpustakaan (NPP) serta pemetaan perpustakaan berbasis wilayah dalam bentuk website dan mobile.
“Hasil dari integrasi keduanya, merupakan pemutakhiran data dari profil perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah, dan perpustakaan perguruan tinggi,” kata Deni, dikutip dari laman Perpusnas, Senin (29/11/2021).
“Pendataan perpustakaan ini untuk memastikan data benar-benar valid. Minimal tidak hanya entry by name atau by address tetapi juga ada profil perpustakaannya,” sambungnya.
Menurut Deni, masyarakat saat ini membutuhkan data dan informasi yang beragam, tepat waktu, dan cepat disajikan.
“Hal ini menjadi tantangan bagi Perpusnas untuk selalu meningkatkan mutu penyediaan data, dan informasi, sekaligus mutu pelayanannya,” katanya.
Ia menyebutkan, berdasarkan sensus perpustakaan yang dilakukan pada tahun 2018, jumlah perpustakaan yang ada di Indonesia ada sebanyak 164.610 perpustakaan.
Dengan rincian, perpustakaan madrasah sebanyak 113.541 perpustakaan, perpustakaan umum sebanyak 42.460 perpustakaan, dan perpustakaan khusus sebanyak 6.552.
Selanjutnya Deni mengatakan, pada tahun 2022 Perpusnas melalui dana dekonsentrasi memasukkan kegiatan pendataan perpustakaan, sehingga diharapkan Dinas Perpustakaan Provinsi, Kabupaten/Kota sebagai Pembina perpustakaan dapat aktif melengkapi data perpustakaan.
“Kami mendorong Dinas Perpustakaan Provinsi, Kabupaten/Kota, Sekolah, maupun Perguruan Tinggi untuk aktif memasukkan data perpustakaan yang ada di wilayahnya,” lanjutnya.
Ia menambahkan, melalui pengolahan dan pengumpulan data perpustakaan, dapat membantu Perpusnas dalam meninjau ulang, serta mengembangkan standar nasional di semua jenis perpustakaan.
Selain itu, membantu pelaksanaan pemetaan pembinaan dan pengembangan semua jenis perpustakaan serta membantu merumuskan sertaa mengevaluasi perencanaan dan kebijakan nasional di bidang perpustakaan.
“Diharapkan, pertemuan ini menjadi landasan bagi terciptanya akurasi data, guna meningkatkan eksistensi perpustakaan sebagai bagian dari usaha bersama membangun daerah, dan masyarakat yang berdaya saing,” ujar Deni.
Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus, Upriyadi, mengatakan, melalui pendataan memudahkan Perpusnas maupun Dinas Perpustakaan Provinsi untuk melakukan pembinaan perpustakaan di daerah.
“Dari data tersebut, kita menjadi tahu kondisi rill perpustakaan di lapangan. Data ini juga nantinya menjadi ranah pengambilan kebijakan untuk ke depannya,” katanya. (haf)***