ZONALITERASI.ID – Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI memberikan hibah 500 ribu buku kepada Kementerian Agama (Kemenag). Buku dengan berbagai genre dan tema ini akan disalurkan kepada unit-unit pendidikan binaan Kemenag, seperti Madrasah dan Pondok Pesantren.
Kepala Perpusnas RI, Muhammad Syarif Bando, mengatakan, bantuan buku merupakan salah satu program tahunan Perpusnas dalam rangka meningkatkan akses literasi seluruh warga negara.
“Bantuan diberikan kepada instansi pemerintah melalui kerja sama antarlembaga maupun pihak swasta yang mengajukan proposal,” kata Syarif, usai serah terima hibah buku secara simbolis di gedung Perpusnas, dikutip laman Kemenag, Minggu (18/7/2021).
Ia menuturkan, tahun ini Perpusnas mendapatkan pagu anggaran senilai Rp 675,53 miliar, termasuk untuk program hibah buku.
“Meskipun mengalami penurunan karena refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19, Perpusnas berkomitmen terus meningkatkan kinerja layanan literasi kepada seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani, mengapresiasi Perpusnas yang memiliki perhatian kepada para pelajar Islam.
“Buku adalah jendela ilmu dan dunia. Kami menyampaikan terima kasih kepada Perpusnas atas bantuan yang tak ternilai ini,” kata Dhani, sapaan Muhammad Ali Ramdhani.
Menurut Dhani, Kemenag saat ini tengah mengampanyekan moderasi beragama melalui lembaga pendidikan keagamaan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memberikan pemahaman keagamaan secara luas kepada peserta didik.
“Buku bacaan akan sangat mendukung program ini sebagai sarana membuka wawasan pemikiran mereka. Beragama tanpa pemahaman literasi yang kuat mungkin saja akan tersesat pada ruang ekstrimisme, kiri maupun kanan,” katanya.
Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati, Bandung ini berharap sinergi Kemenag dan Perpusnas terus berjalan. Salah satunya, dalam memfasilitasi literasi guru-guru madrasah yang memiliki passion dalam menulis dan melakukan penelitian.
Menyikapi pernyataan Dhani, Syarif Bando, mengatakan, pihaknya menyambut baik ide tersebut. Untuk tahap awal, Perpusnas akan memfasilitasi para guru madrasah dapat mengakses perpustakaan digital milik perpusnas dengan mudah.
“Untuk pendataan dan teknisnya akan dibicarakan lebih lanjut, dan akan dituangkan dalam Perjanjian Kerja Bersama,” tambah Syarif. (des)**