Pesantren Literasi PCNU Bandung Barat, Hidupkan Semangat Literasi di Bulan Ramadan

WhatsApp Image 2025 03 17 at 09.08.15
PCNU Bandung Barat mengadakan perjalanan ke tiga pesantren, yakni Riyadlul Huda Ngamprah, Albidayah Cangkorah, dan Darul Falah Cihampelas. Kegiatan bertajuk "Pesantren Literasi" ini digelar pada tanggal 14, 15, dan 16 Ramadan 1446 H. (14, 15, dan 16 Maret 2025).(Foto: Istimewa)

ZONALITERASI.ID – PCNU Bandung Barat mengadakan perjalanan ke tiga pesantren, yakni Riyadlul Huda Ngamprah, Albidayah Cangkorah, dan Darul Falah Cihampelas. Kegiatan bertajuk “Pesantren Literasi” ini digelar pada tanggal 14, 15, dan 16 Ramadan 1446 H. (14, 15, dan 16 Maret 2025).

Pesantren Literasi merupakan ajang untuk menghidupkan semangat literasi di bulan suci Ramadan. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan budaya membaca, menulis, serta memahami kehidupan melalui perspektif keilmuan dan kebijaksanaan.

Salah satu penggagas utama kegiatan ini, Ketua LAZISNU, H. Aceng Mukmin, menekankan pentingnya literasi dalam membangun peradaban Islam.

“Ramadan adalah bulan ilmu dan hikmah. Dengan literasi, kita tidak hanya memahami agama dengan lebih baik, tetapi juga membangun masyarakat yang lebih cerdas dan berakhlak,” ujar Aceng, dalam keterangan yang diterima Zonaliterasi.id, Senin, 17 Maret 2025.

Dalam kunjungan tersebut, para santri diajak untuk menggali lebih dalam makna literasi sebagai bagian dari ibadah dan pengembangan diri. Literasi bukan hanya sekadar membaca dan menulis, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkuat karakter serta memperluas wawasan keislaman.

Ketua LP Maarif NU Bandung Barat, H. Aang Suryana selaku koordinator acara, turut bangga dan mengapresiasi kegiatan ini.

“Literasi adalah kunci peradaban. Ketika santri rajin membaca dan menulis, mereka akan memiliki pemahaman yang lebih luas dan dapat menjadi agen perubahan di masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Ketua PCNU Kabupaten Bandung Barat, K.H. Yusuf Abdul Qodir, berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi agenda rutin setiap tahun.

“Kegiatan seperti ini tidak cukup dilakukan sekali. Harus terus berlanjut agar semangat literasi tumbuh di lingkungan pesantren dan masyarakat luas,” ujarnya.

Para santri dari ketiga pesantren menyambut baik program ini. Mereka menuturkan, kegiatan ini memberinya inspirasi untuk lebih aktif dalam dunia literasi.

“Kami jadi lebih termotivasi untuk menulis dan memahami ilmu dengan cara yang lebih luas,” ungkapnya.

Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk para donatur yang telah berkontribusi dalam menyukseskan program Pesantren Literasi.

“Panitia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pesantren yang telah menjadi tuan rumah, para santri yang antusias, serta donatur yang telah membantu baik dalam bentuk materi maupun dukungan moral,” kata koordinator acara, Aang Suryana.

“Pesantren Literasi PCNU Bandung Barat menjadi bukti bahwa literasi dapat menjadi alat perubahan yang nyata. Dengan semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap ilmu, diharapkan program ini terus berlanjut, menjangkau lebih banyak pesantren, serta semakin menguatkan gerakan mencerdaskan umat,” pungkasnya. ***