Popong Otje Djundjunan: Stop Calistung untuk Anak Usia Dini

FOTO PENDIDIKAN APRIL 85
Tokoh pendidikan, Popong Otje Djundjunan, mengkritik pola pikir yang keliru dalam mendidik anak usia dini, (Foto: Istimewa).

ZONALITERASI.ID – Tokoh pendidikan, Popong Otje Djundjunan, mengkritik pola pikir yang keliru dalam mendidik anak usia dini.

Mantan anggota Komisi X DPR itu menuturkan, pengelola pendidikan di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) yang kerap menerapkan sistem pendidikan yang salah kepada siswa.

“Siswa yang masih berusia balita (di bawah usia lima tahun) sering dijejali pelajaran calistung (membaca, menulis, dan berhitung). Padahal, pelajaran calistung harus disampaikan kepada anak usia SD,” kata Popong, kepada Zonaliterasi.id.

Ia mengungkapkan, seharusnya, guru yang membimbing anak usia PAUD dan TK, tidak menjejali anak dengan materi pelajaran calistung. Sesuai dengan perkembangan usia mereka, seharusnya siswa TK diarahkan mengikuti ‘pelajaran’ yang sifatnya permainan.

“Arahkan agar anak-anak kenal dengan lingkungan, seperti diajak menggambar binatang dan bunga. Atau, anak diarahkan agar bersosialisasi dengan anak-anak seusianya. Itu menjadi bekal untuk kehidupan mereka kelak,” terang alumni IKIP Bandung (kini UPI) itu.

Ditambahkannya, ketidaktegasan kebijakan dari pemerintah juga mengakibatkan munculnya kondisi itu.

Saat ia masih menjadi anggota DPR, lanjutnya, dirinya sering menyuarakan ketimpangan itu kepada pemerintah.

“Namun ya begitu, keadaan tidak berubah. Sistem yang dijalankan di PAUD dan TK seakan-akan menjadi sesuatu yang benar dalam metode pendidikan. Jika pemerintah tegas melarang penerapan sistem itu, saya yakin pengelola PAUD dan TK akan menuruti kebijakan itu,” pungkasnya.

Merdeka Belajar

Diketahui, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah menggagas konsep merdeka belajar sebagai program yang dinilai paling tepat digunakan dalam melakukan perubahan metode pembelajaran pendidikan di Indonesia.

Konsep merdeka belajar ini diberlakukan untuk semua jenjang tak terkecuali PAUD dan TK.

“Konsep merdeka belajar dalam PAUD itu adalah merdeka bermain, bukan memaksakan anak untuk membaca, menulis dan berhitung. Sebab dunia anak adalah bermain,” kata Mendikbud, Nadiem Makarim.

Menanggapi konsep merdeka belajar di PAUD tersebut, Kepala Bidang PAUD dan Dikmas, Disdikpora Karawang, Sitti Imas Massitoh, melalui Kasi PAUD, Juhdiana, mengatakan, calistung sudah tidak diberlakukan di Karawang.

“Semua ini sudah kami lakukan sejak 2018. Jadi sebelum konsep merdeka belajar PAUD dikeluarkan Kemendikbud, Karawang sudah menjalankannya. Calistung tidak dibenarkan untuk diterapkan di usia dini, karena usia tersebut difokuskan untuk pembangunan karakter,” ujar Juhdiana, dikutip Jabar Ekspres.

Kendati sudah diberlakukan sejak lama, Juhdiana mengaku saat ini Karawang kembali mengalami kendala dengan menjamurnya lembaga bimbingan minat baca (bimba) yang banyak melibatkan anak usia dini.

“Jadi keberadaan bimba ini bertolak belakang dengan program yang ada. Oleh karena itu kami terus bertindak salah satunya dengan menyampaikan permasalahan ini ke Kemendikbud. Dengan harapan Kemendikbud segera mengeluarkan kebijakan untuk mengatasinya, karena bimba ini tak hanya ada di Karawang saja,” ucapnya. (des)***