Program AMS: Siswa Kaji Kitab, Dibimbing Ajengan yang tidak Berafiliasi kepada Politik

berita 1604542922 980x400 1
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum, saat membuka sosialisasi program AMS, di Hotel Sanggabuana, Kabupaten Cianjur, Rabu (4/11/20), (Foto: Humas Jabar).

ZONALITERASI.ID – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan, dalam program Ajengan Masuk Sekolah (AMS), siswa diarahkan untuk mengkaji kitab.

“Kitab yang akan diberikan (materinya) kepada siswa sesuai kesepakatan para kiai. Yang jelas kitab yang diberikan kepada siswa tidak mengundang perselisihan,” kata Uu saat membuka sosialisasi program AMS, di Hotel Sanggabuana, Kabupaten Cianjur, Rabu (4/11/20).

“Saya berharap yang menjadi guru adalah ajengan yang mampu menerangkan agama yang tidak tendensius, yang tidak berafiliasi kepada politik, dan juga mampu membaca kitab kuning dan menerangkannya,” sambungnya.

Menurut Uu, program AMS merupakan implementasi dari Jabar Juara Lahir Batin, dan tujuan pendidikan nasional dalam meningkatan keimanan dan ketakwaan peserta didik.

Selain itu, program AMS sesuai dengan program prioritas pemerintah pusat, yakni penguatan pendidikan karakter.

“Saya berharap program AMS mendapat dukungan dari orang tua siswa sehingga pembentukan karakter tidak hanya secara tekstual di sekolah, tetapi juga secara kontekstual di rumah,” cetusnya.

Diketahui, program AMS di-lanching Wagub Jabar di SMA Negeri 20 Bandung, Senin (17/2/2020).

Dalam kesempatan itu, Uu menuturkan, program AMS bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai moral dan akhlak kepada siswa yang disampaikan langsung oleh ajengan alias guru agama atau kiai yang bersumber dari Kitab Kuning untuk menamengi generasi muda dari dampak buruk perkembangan zaman dan kemajuan teknologi.

“Kegiatan yang bernuansa keremajaan tidak dilarang, tetapi harapan kami ada kegiatan-kegiatan yang bersifat keagamaan yang meningkatkan iman dan takwa para peserta didik,” tambah Kang Uu.

Nantinya, program AMS ini akan disesuaikan dengan berbagai kegiatan dan kurikulum yang telah ada di sekolah-sekolah di Jabar. Adapun saat ini Pemda Provinsi Jawa Barat telah menunjuk 300 ajengan untuk terlibat dalam AMS.

Selain itu, program AMS juga merupakan bentuk implementasi salah satu program prioritas Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yakni meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk dengan memanfaatkan bonus demografi.

“Maka, program AMS ini akan memberi warna tersendiri dalam pendidikan karakter anak,” kata Kang Uu.

“Sehingga saya berharap dengan program ini, siswa SMA dan SMK di Jawa Barat selain mempunyai ilmu pengetahuan yang bersifat duaniawi yang hebat, juga mempunyai budi pekerti yang luhur,” ujarnya.

Menurut KH Hasan Nuri Hidayatullah, ajengan yang hadir dalam launching program ini, ilmu pengetahuan penting sebagai bekal kehidupan. Sosok yang akrab disapa Gus Hasan ini pun menegaskan, para generasi muda saat ini adalah calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang.

Untuk itu, Gus Hasan menuturkan ada dua hal yang perlu dilakukan agar ilmu pengetahuan yang didapat menjadi berkah dan bekal di masa depan, yaitu niat dan belajar dengan modal kesungguhan.

“Dalam mencari ilmu niatkan karena Allah SWT, karena kehidupan kita di dunia ini karena Allah SWT. Dalam sebuah riwayat dikatakan, apabila kita mencari ilmu karena Allah maka kita akan beruntung,” ucap Gus Hasan.

“Kedua, niatkan mencari ilmu karena Rasulullah Muhammad SAW, karena didasari cinta kepada Rasulullah Muhammad SAW caranya dengan mengikuti perintah atau anjuran Rasulullah Muhammad SAW. Ketiga, niatkan bersyukur kepada Allah SWT. Karena akal yang diberikan oleh Allah kita syukuri akal yang ada diri kita,” imbuh Ketua PWNU Jabar ini. (gib)***