Oleh Eti Nurhayati, S.S., M.Pd.
KITA baru saja melalui puasa Ramadan dan hari raya Idul Fitri 1441 H di tengah pandemi Corona (Covid-19). Suasana yang benar-benar beda daripada biasanya. Di moment istimewa hari raya kemarin banyak saudara kita yang terpaksa melaksanakan shalat Ied di rumah masing-masing. Bersalaman pun kini tidak lagi, demikian juga dengan silaturahim ke rumah-rumah saudara, tetangga, dan teman. Semuanya tidak berjalan seperti biasanya.
Sebelumnya, menjelang Ramadan tiba, segenap muslim di seluruh penjuru dunia berharap bahwa seiring datangnya bulan suci Ramadan, corona akan menghilang dari kehidupan. Tapi kenyataannya tidak demikian. Kita melalui hari-hari yang sulit dan serba membingungkan. Mesjid-mesjid banyak yang ditutup, sekalipun tidak ditutup jemaahnya sedikit. Shalat tarawih yang biasanya ramai dilaksanakan di mesjid-mesjid, kini dilaksanakan di rumah-rumah. Aktivitas keagamaan berkurang gairahnya, mesjid banyak yang sepi jemaah dan kegiatan ramadan lainnya seperti pesantren ramadan ditiadakan. Fenomena menyedihkan ini terutama dijumpai di daerah yang termasuk zona merah.
Ketika kita berusaha mengikuti protokol kesehatan yang berlaku saat ini dengan tujuan agar dapat memutus mata rantai Corona, secara tiba-tiba dikejutkan dengan berita meledaknya jumlah positif Corona hampir menyentuh angka seribu jiwa di H-1 menjelang hari raya Ied Fitri. Dilansir dari laman Suara.com, jumlah pasien yang dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona berada di angka 949 jiwa. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto.
Kondisi begitu diakibatkan oleh tidak disiplinnya masyarakat. Mereka berjejalan di pusat-pusat perbelanjaan seperti pasar dan mal, padahal sudah dilarang. Mereka tidak mengindahkan aturan tentang menjaga jarak dan menggunakan masker. Lalu, bagaimana kita bisa terbebas dari Corona?
Kita harus menyadari bahwa sebagus apapun program atau kebijakan pemerintah, tak akan sukses kalau tidak didukung oleh seluruh warga/ masyarakatnya. Sosialisasi kebijakan harus dilakukan secara intensif agar berhasil dalam pelaksanaannya. Seluruh elemen masyarakat, baik pihak pemerintah, swasta, komunitas, ormas, dan berbagai lembaga lainnya harus bahu membahu, berpartisipasi aktif dalam upaya memutus mata rantai Corona ini.
Kita sepakat bahwa kita bisa terbebas dari situasi sulit ini dengan bekerja sama. Mematuhi protokol kesehatan yang berlaku sekarang ini merupakan hal yang paling mendasar dalam hal ini. Semoga semua upaya kita berhasil dengan baik dan Corona pun sirna sehingga kehidupan tertata seperti sedia kala.
Wallahu’alam bisshawab.***
Penulis adalah Guru SMPN 1 Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya.