BUDAYA  

Puisi Ipah Latipah

thought 2123970 1280 5d573de70d82304586175112 980x400 1
Ilustrasi, (Foto: Kompasiana.com).

KATANYA KAU SUDAH MERDEKA

Katanya kau sudah merdeka
Tapi di jalanan masih rebutan penumpang
Katanya kau sudah merdeka
Tapi persaingan bisnis saling sikut bukan kepalang
Katanya kau sudah merdeka
Tapi iklim kerja penuh tekanan
Katanya kau sudah merdeka
Tapi petani padi tak bisa makan tiap hari
Katanya kau sudah merdeka
Tapi di berbagai instansi tak lepas dari korupsi
Katanya kau sudah merdeka
Tapi prestasi anak negeri sekadar trophy
lupa memperindah dengan budi pekerti
Katanya kau sudah merdeka
Tapi yang muda senangnya hura-hura malas berkarya
Katanya kau sudah merdeka
Tapi yang tua pun hanya duduk diam
Katanya yang muda ayo maju duluan
Katanya kau sudah merdeka
Tapi beribadah masih pilih-pilih
yang cocok yang mudah
yang praktis yang murah
Nafsu jadi takarannya
Katanya kau sudah merdeka
Tapi kau kira perjuangan selesai sudah
tinggal nikmati saja
Katanya kau sudah merdeka
Padahal hatimu masih terjajah

***

BILA

Bila masih tertanam riya
Meski sebutir zarah
Kebaikan menjadi sia-sia
Pahala lenyap sudah

Bila masih cinta dunia
Kau kejar sekuat tenaga
Sakinah tak lagi di jiwa
Indahnya tak lagi dirasa

Bila hidup seakan hampa
Segala amal tak terasa nikmat
Mungkin shilaturahmi lupa dijaga
Pada kerabat dan sahabat

Bila ujian tak mudah dilalui
Ibadah tak khusyu dijalani
Ayat-ayat cintaNya tak lagi didekati
Boleh jadi dihinggapi penyakit hati

Bila taubat sering dilakukan
Tapi keburukan berulang lagi
Sejenak berhenti dan pikirkan
Boleh jadi ada saudara atau kawan tersakiti

Bila waktu cepat pergi
Berganti tanpa arti
Sesaat tafakur diri
Perbaiki amal tiada henti

Bila cintaNya tak menarik hati
Seakan jauh untuk diraihnya
Dunia tidaklah abadi
Apa yang kelak kita bawa menghadapNya

Bila hidup banyak bahagia
Atau terus berkawan derita
Tak perlu jemawa atau putus asa
Skenario hidup adalah takdirNya

***

SATU RINDU SATU CINTA

Rindu tak pernah patah
Cinta tak berganti arah
padaMu rinduku syahdu
karenaMu cintaku satu

syukurku menjelma bait-bait puisi tentangMu
berlayar di lautan asmaMu

***

Ipah Latipah, Guru BK SMPN 1 Batujajar Kabupaten Bandung Barat.