Mayang 1
Ingatku
Begitu menyiksa
Menyesakkan dada
Terkadang berharap
keheningan malam, segenap doa dan keyakinan
akan menghapus bayangmu
TETAPI
Engkau adalah udara
Adalah nafas
Keinginan tidak membuat jarak
Kecerdasan menyerah
Engkau adalah cahaya
Adalah rintik hujan
Adalah roh
Adalah jiwa
Yang melekat
Seperti pandangan pada mata
Pendengaran pada telinga
Cinta pada kesadaran
***
Mayang 2
Nyenyakkah engkau kekasih
Sepertinya terjaga
Bersama khayal, harapan dan kecemasan
***
Mayang 3
Kertas putih itu
Kukirim
Dan berulang kukirim
Tidak ada kata
Atau kalimat
Tetapi mengirimkan lebih dari kata-kata
Hanya aku yang mengerti
–Dan engkau
Kekasih
***
Mayang 4
Aku tak hendak jadi penyair
Tak hendak menulis puisi
Hanya ingin berbisik
Dan melihat gairah di matamu
***
Mayang 5
Tanah kering berganti basah
Bayi kini berlari
Langit cerah menjadi mendung
hitam berubah putih
Hanya cinta kita
Yang tak pernah berubah
***
Mayang 6
Kegelapan malam
Langit mendung
Badai di lautan
Jalanan terjal
Keheningan
— Menjadi senyum terindah
Dengan bisikan cintamu
Kemalasan
Kemurungan
Kecemasan
Keputusasaan
Menjadi gairah
Dengan kecupan mesramu
***
Suheryana, Asisten Administrasi Umum Pemkab Pangandaran.