BUDAYA  

Puisi Yatno S. Sukasari

FOTO SASTRA 91
(Foto: Istimewa)


TANGGALKAN RINDU

Satu-satu hari pergi tinggalkan jejak.
Detik, menitpun kian rapat baris menjauhiku.
Lagi, aku seperti diam jalan di tempat.

Padahal biduk melaju menyeberang samudra.
Kukayuh dayung.
Kulambaikan serta ucap.

Selamat Tinggal
Setelah sekian kali Romadon silih berganti.
Fitri kian sucikan hati, diri, hingga dada tak lagi sesak.

Bergulir, bergilir pulau itu kulampaui.
Daratan raga dunia anak, remaja, dewasa, hingga tua menjelang renta.
Jiwa serpihku melebar di sayap anak, cucu, dan kepak kuat di balik awan.

Perlahan gema Takbir sayup-sayup mengiang meninggalkan pesan. Terhempas angin menepi dan juga menjauh.

Meja tak lagi ada hidangan jamuan siang, senja, malam, hingga dini hari.
Tiada tersisa.
Di ujung sana hanya ada album kenangan.

Kubuka,
Lembaran demi lembaran ada gores tanganku.

Sejarah tertumpah paten tanpa harus dihapus atau diubah.
Jelas sudah saat demi saat.

Sehat, baik, dan kesucian.
Lembar kenangan album kehidupan dalam gema Takbir.

Allohu Akbar!

Aku tanggalkan rindu.
Aku tinggalkan suka pun lupakan duka.

Manis, pahit, sirna.

***

Yatno S. Sukasari, tinggal di Nyingkir, Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.