Puluhan Guru di Ciamis Ngumpul Gaungkan Literasi

IMG 2356 1024x575 1
Puluhan guru yang berasal dari jenjang PAUD, SD, dan SMP berkumpul di Keraton Selagangga, Ciamis, (Foto: Disdik Kabupaten Ciamis).

ZONALITERASI.ID Puluhan guru yang berasal dari jenjang PAUD, SD, dan SMP berkumpul di Keraton Selagangga, Ciamis. Guru-guru yang datang dari berbagai kecamatan di Kabupaten Ciamis ini mengikuti acara bertajuk Pelatihan dan Pembekalan Guru Terkait Budaya Literasi di Sekolah.

Saat membuka pelatihan, Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Ciamis, Dra. Tetet Widiyanti, M.M., menuturkan, budaya literasi harus mulai disosialisasikan sebagai kebutuhan. Sekolah sudah seyogyanya membudayakan literasi kepada peserta didik.

“Kita terus menggaungkan literasi melalui meningkatkan kegemaran membaca, berkata, serta bertutur sesuai tuntutan bahasa yang benar dan santun. Budaya literasi harus secara dini menjadi pemahaman setiap peserta didik, karena literasi merupakan pintu utama bagi pengembangan ilmu pengetahuan,” tuturnya, dilansir dari laman Disdik Kabupaten Ciamis, Selasa, 11 Juli 2023.

Tetet memaparkan, seringkali literasi ini ditafsirkan hanya untuk kegiatan kesusastraan semata, padahal pengertiannya sangat luas. Tiap bidang keilmuan tidak bisa dipisahkan dari literasi ini.

“Literasi merupakan sebuah istilah yang memberikan makna mendalam pada kemampuan melek huruf atau aksara. Istilah itu juga merujuk pada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu,” ujarnya.

“Karena itu kemampuan literasi sangat dibutuhkan bahkan menjadi keniscayaan tatkala disandingkan dengan kompetensi seseorang. Orang dengan kemampuan literasi yang baik biasanya akan cukup menonjol di bidang apapun yang digelutinya,” sambung Tetet.

Tetet menambahkan, kendati literasi sangat penting dalam kehidupan, namun kondisi literasi di Indonesia sangat mengkhawatirkan.

Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh oleh sebuah lembaga internasional (PISA), Indonesia duduk di posisi yang rendah, yakni posisi ke-62 dari 70 peserta untuk literasi. Hal ini mengindikasikan betapa rendahnya kemampuan literasi bangsa Indonesia.

“Rendahnya tingkat literasi bangsa kita ditengarai karena rendahnya minat masyarakat terhadap budaya membaca dan kecintaan terhadap buku. Itu berimbas pula terhadap rendahnya ilmu pengetahuan dan wawasannya,” pungkas Tetet. (des)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *