Puslit Biologi LIPI Temukan Katak Jenis Baru di Pantai Selatan Jawa

kodok ilustrasi 180127230345 782
(Ilustrasi: EPA/Franck Robichon)

ZONALITERASI.ID – Pusat Penelitian (Puslit) Biologi LIPI menemukan katak jenis baru di Pantai Selatan dari hutan dataran rendah di Jawa.

Katak berbahasa latin Chirixalus pantaiselatan sp. nov. ini merupakan kelompok katak Rhacophorid kecil dengan panjang tubuh jantan 25,3 sampai 28,9 mm

“Setelah dilakukan analisis morfologi, molekuler dengan menggunakan DNA mitokondria dan suara kawin (advertisement call) maka jenis tersebut tidak cocok dengan jenis dari marga yang sudah ada. Oleh karena itu, didukung oleh bukti morfologi, molekuler, dan akustik maka jenis ini dideskripsikan sebagai jenis baru,” kata Peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI, Amir Hamidy, dalam keterangan resmi, Selasa (3/8/2021).

Amir yang turut sebagai salah satu penulis dalam penelitian ini mengatakan, Chirixalus pantaiselatan sp. nov. secara morfologi paling mirip dengan Chirixalus nongkhorensis dari Chonburi, Thailand.

“Pola warna punggungnya serta secara genetik paling dekat dengan Chirixalus trilaksonoi yang juga berasal dari Jawa Barat,” kata Amir,

Kritis

Salah satu kontributor utama dari penemuan ini, Misbahul Munir, menambahkan, status konservasi Chirixalus pantaiselatan kemungkinan terancam kritis.

“Berdasarkan International Union for Conservation of Nature (IUCN) kriteria Daftar Merah Spesies Terancam tingkat kemunculannya kurang dari 100 kilometer persegi, luas huniannya lebih kecil dari 10 kilometer persegi, dan hanya ditemukan di satu lokasi, yang kualitas habitatnya menurun,” ujarnya.

Usulan status Daftar Merah IUCN untuk jenis baru ini, lanjutnya, didasarkan pada data yang terbatas dan membutuhkan survei intensif untuk justifikasi yang lebih kuat.

“Dalam publikasi jenis baru Chirixalus pantaiselatan sp. nov. ini juga ditemukan jenis katak lain yang belum pernah dilaporkan dari Jawa, yakni Polypedates macrotis (Katak-panjat telinga-hitam),” tuturnya.

Amir menyoroti pentingnya partisipasi publik dan keterlibatan ilmiah profesional dalam pemantauan keanekaragaman hayati.

“Pengetahuan dan keterlibatan masyarakat dapat memberikan data empiris tentang skala spasial yang belum pernah terjadi sebelumnya,” katanya. (haf)***