Refleksi HUT IGTKI

Surat Terbuka kepada Pengurus IGTKI di Seluruh Indonesia

WhatsApp Image 2023 05 22 at 17.32.59 1
Pandji Widya, (Foto: Dok. Pribadi).

SEBELUMNYA salam kenal dan bangga kepada para Pengurus Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) yang sudah membersamai kami selama ini.

Ibarat sebuah merek, IGTKI adalah merek terkenal di kalangan guru TK. Setiap merek produk tentu punya target sasaran pengguna, dalam hal ini IGTKI sebagai organisasi profesi guru, maka sasaran utamanya adalah para guru TK diseluruh Indonesia.

Sebagai suatu merek, tentu akan ada pelayanan agar penggunanya bisa bertambah, agar pengguna yang sudah ada tetap bertahan dan terlebih lagi akan muncul konsumen loyal.

Apa yang kita ingat jika mendengar kata Bata, ya ini merek sepatu. Saat ini Bata banyak melakukan upaya pelayanan untuk menjaga konsumen dan untuk memperluas jangkauan pasar. Lihat saja gerai-gerainya makin menjamur di kota besar. Bata juga melakukan kolaborasi dengan merek sepatu lain, sehingga pangsa pasarnya meluas ke anak-anak muda.

Lalu apa yang bisa dilakukan pengurus IGTKI:

1. Perkuat kebermanfaatan IGTKI di antara para anggotanya, sosialosasikan kembali apa saja manfaat menjadi anggota IGTKI.

2. Murid itu unik, begitu juga anggota, IGTKI perlu melakukan survei kebutuhan para anggota, terutama kebutuhan belajar setiap anggota. Survei juga bisa merangkum ide atau gagasan dari para anggota.

3. Perluas jangkauan kolaborasi ke berbagai pihak, antarorganisasi guru, antarmitra PAUD, komunitas, dan juga perusahaan. Dan pastikan kolaborasi yang dilakukan dirasakan manfaatnya hingga level kecamatan.

4. Guru TK yang muda usia saat ini banyak bermunculan, beri panggung kontribusi buat mereka agar bisa berkreasi untuk IGTKI.

5. Optimalkan komunikasi kepada anggota, bisa melalui media sosial, Facebook, YouTube, IG, dan lain-lain.

6. Beri ruang bagi Pengurus Kota dan Kecamatan untuk bergiat dan berkreasi sesuai khasnya masing-masing.

7. Pelatihan dalam rangka pengembangan guru TK perlu tetap dilakukan dengan mengedepankan kebutuhan belajar setiap anggota.

8. Menggiatkan berbagi praktik baik di kalangan internal para anggota. Sesungguhnya narasumber terbaik adalah rekan sejawat.

9. Gerakan merdeka belajar dapat dilakukan dari hal yang sederhana, misalnya memberikan kebebasan anggota belajar dari mana saja.

10. Berperan sentral dalam komunikasi publik, terutama dalam tenaga pendidik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), misalnya dengan memberikan press release/pernyataan pendapat.

Terima kasih sudah meluangkan waktu membaca surat ini.

Saya siap kolaborasi dengan IGTKI.

Mohon maaf jika ada kata yang salah.

Salam Semangat.***

Pandji Widya, Guru PAUD Baitussalam, Pancoran Mas, Depok.