ZONALITERASI.ID – Ketua Forum Guru Honorer Bersertifikasi Sekolah Negeri (FGHBSN) Nasional Rizki Safari Rakhmat mengungkapkan kondisi rekan sejawatnya yang saat ini deg-degan menanti detik-detik pengumuman seleksi administrasi PPPK 2021.
Ada kekhawatiran guru honorer di sekolah negeri akan dites pada tahap 1 atau 2 dan mendapatkan saingan lain dari kalangan guru swasta.
“Mungkin untuk yang ada formasi di sekolah induknya mereka merasa aman, tetapi yang tidak ada formasi di sekolah induknya masih ada kekhawatiran tes kompetensinya di tahap 2. Artinya harus bersaing dengan guru swasta dan lulusan pendidikan profesi guru (PPG),” tutur Rizki, dikutip JPNN. com, Jumat (30/7/2021).
Dia mengungkapkan tombol reset pendaftaran yang bisa mengarahkan pada formasi yang dapat dipilih untuk tes tahap 1, tidak dimanfaatkan seluruhnya oleh guru honorer. Ada sebagian guru honorer yang masih kebingungan dengan sistem pendaftaran tersebut. Sebab, kata Rizki, beberapa kejadian untuk mapel dan di daerah tertentu formasinya tidak ada, sehingga mereka dilema saat reset keterangan pelamar menjadi pelamar umum.
“Kami harapkan jika pelamar PPPK guru lolos seleksi administrasi, berikan kesempatan untuk para pelamar tes kompetensi di tahap 1,” ucap Rizki.
Setidaknya, lanjutnya, jika mereka berusaha dulu diberikan kesempatan tes tahap 1. Kemudian nilainya terbaik dan lolos passing grade tentunya ini menjadi modal untuk tes kompetensi tahap berikutnya walaupun secara kebutuhan formasi terbatas.
Rizki menegaskan seluruh guru honorer menunggu realisasi Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim yang mengatakan jika PPPK yang lulus tes lebih dari formasi yang ada, mereka akan ditempatkan dan ditetapkan di tahun 2022 ketika formasi tambahan dari setiap daerah sudah diajukan.
“Sejauh ini realisasi janji Mas Menteri tersebut belum tertulis dalam peraturan atau juknis yang mengikat,” ucapnya.
Apalagi tambah Rizki, juknis PPPK guru tahun 2021 dalam PermenPAN-RB Nomor 28 Tahun 2021 masih tergantung kepada kebutuhan formasi yang ditetapkan tahun ini. Sedangkan realisasi formasi hanya 50% jauh dari janji Menteri Nadiem dari awal tahun yang mengumumkan seleksi PPPK guru akan mencapai 1 juta kuota.
Peluang Makin Besar
Sementara itu Badan Kepegawaian Negara (BKN) melansir data jumlah pelamar PPPK guru hingga penutupan 26 Juli 2021 pukul 23.59 WIB sebanyak 921.405 orang. Jumlah tersebut berkurang sebab, yang mengisi formulir sebanyak 967.637 orang.
Dari jumlah tersebut yang sudah diverifikasi BKN dan dinyatakan memenuhi syarat (MS) sebanyak 543.079. Verifikasi tidak memenuhi syarat (TMS) nol. Belum verifikasi 378.326 orang.
Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN Suharmen mengatakan jumlah pelamar PPPK guru memang tidak terlalu banyak dibandingkan jumlah formasi yang disiapkan 520 ribu lebih.
“Penerimaan PPPK tahun ini memang spesifik untuk menyelesaikan guru honorer yang sdh terdata dalan Dapodik, honorer K2 di database BKN, dan lulusan PPG,” kata Suharmen, Selasa (27/7/2021).
Dia menjelaskan jumlah pelamar PPPK 2021 guru dibatasi sehingga tidak membeludak. Bagi mereka yang belum menjadi guru honorer tidak bisa mendaftar untuk ikut seleksi kompetensi tahap 1.
“Dugaan saya dengan dilakukannya flagging terhadap data pelamar oleh Kemendikbudristek, membuat ruang gerak peserta untuk mendaftar juga menjadi sangat terbatas makanya tidak sampai sejuta kan pelamarnya,” tuturnya.
Suharmen menyebutkan kemungkinan besar selama ini peminat menjadi aparatur sipil negara (ASN) yang terbanyak dari kelompok fresh graduate.
Ini bisa dilihat dari jumlah pelamar CPNS yang mencapai 3,033 jutaan.
“Kalau PPPK guru dibuka untuk umum kemungkinan besar pelamar akan membeludak. Cuma tahun ini kan dibatasi,” tandas Suharmen . (haf)***