Rektor UIN Bandung: Pembimbing Haji Jangan Over Lap

WhatsApp Image 2024 12 16 at 11.16.57
Kanwil Kemenag Jabar bekerja sama dengan FK KBIHU dan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Bandung, menggelar Sertifikasi Pembimbing Haji dan Umrah Angkatan XX Mandiri, pada 15-22 Desember 2024. (Foto: Dok. UIN Bandung)

ZONALITERASI.ID – Kanwil Kemenag Jawa Barat bekerja sama dengan Forum Komunikasi  Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (FK KBIHU) dan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, menggelar Sertifikasi Pembimbing Haji dan Umrah Angkatan XX Mandiri, pada 15-22 Desember 2024.

Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Shakti, Jalan Soekarno Hatta Bandung itu diikuti 115 peserta. Mereka berasal dari berbagai daerah, seperti Papua, Lampung, Batam, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.

Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M. Ag., mengucapkan terima kasih atas kepercayaan FK KBIHU dan Kanwil Kemenag Jabar yang terus menjadi mitra dalam pelaksanaan sertifikasi pembimbing haji dan umrah.

“Ini menjadi poin bagus untuk UIN Bandung yang paling banyak menyelenggarakan program sertifikasi haji dan umrah.   Pemerintah tidak mungkin mengurus semuanya, jadi memerlukan para pembimbing. Pemerintah ingin memastikan jemaah haji bisa melaksanakan haji secara benar, tentram, dan bisa mendapatkan haji yang mabrur. Posisi pembimbing sangat sentral yang bisa meringankan dan membatu masalah yang dihadapi jemaah dan negara,” katanya.

Ia menambahkan, dengan melaksanakan sertifikasi pembimbing haji ini semoga para pembimbing terus bertambah pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan.

“Pembimbing jangan over lap dengan pembimbing lainnya. Bagaimana caranya agar jemaah ini tentram dan aman. Pembimbing juga harus disiplin,” ujarnya.

Pada kesempatan sama, Kepala Kanwil Kemenag Jabar, Drs. H. Ajam Mustajam, M.Si., berpesan agar para peserta melaksanakan kegiatan sertifikasi ini dengan baik.

“Berbagai kekurangan penyelenggaraan ibadah haji kemarin harus lebih baik lagi pada tahun sekarang. Haji melibatkan banyak orang, termasuk para pembimbing yang harus terus ditingkatkan kemampuannya. Pembimbing harus terus mengikuti prosedur, jangan ditambah dan dikurangi demi kepentingan pribadi,” ujarnya.

Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umrah dan Haji Indonesia (Sapuhi), Drs. H. Syam Resfiadi, menuturkan, kegiatan ini tidak hanya rutin semata, namun harus bisa meningkatkan kualitas para pembimbing.

“Sudah banyak terselenggara kegiatan sertifikasi, jangan percuma buang-buang waktu dan biaya. Para pembimbing yang sudah tersertifikasi harus bisa berkontribusi lebih, selain memiliki pemahaman agama dan pengalaman yang mendalam,” ucapnya.

Sementara Wakil Ketua DPP KBIHU Indonesia, KH. Sunidja, M.M., mengungkapkan, KBIHU memiliki komitmen dalam menjaga kualitas dan terus berupaya meningkatkan pembimbing haji dan umrah, baik yang laki-laki maupun perempuan.

“Sertifikasi kali ini, yang diselenggarakan oleh FK KBIHU ada sedikit berbeda. Jumlah peserta perempuan ada peningkatan signifikan, yaitu 33 orang perempuan dan peserta laki-laki 82 orang. Alhamdulillah dari pertama kali Fokum Komunikasi Jawa Barat mengadakan sertifikasi pembimbing haji dan umrah, sudah ada 1.600-an lulusan. Ini komitmen kita bersama dalam rangka terus berupaya meningkatkan pelayanan haji dan umrah,” katanya. (des)***