Rektor Unpad 1998-2007 Prof. Himendra Wargahadibrata Wafat

FOTO PERSIB 133
Rektor Unpad periode 1998-2007, Himendra Wargahadibrata, wafat pada Kamis (13/2/2020) malam.(Foto: Sindonews.com).

ZONaLITERASI.ID – Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) periode 1998-2007, Prof. Abdullah Himendra Wargahadibrata, dr., Sp.An., KIC, wafat pada Kamis (13/2/2020) malam.

Himendra wafat dalam usia 77 tahun di Rumah Sakit Sakit Santo Borromeus, Bandung, pada pukul 22.10 WIB.

Rektor ke-9 Unpad ini merupakan guru besar bidang anastesi di Fakultas Kedokteran Unpad.

Jauh sebelum menjadi pimpinan rektorat Unpad, Himendra sempat melakoni karier sebagai pemain bola.

Sebagai pesepakbola almarhum tercatat bergabung dengan kesebelasan Persib Bandung pada 1962.

Selama berkarir di bidang olahraga sejumlah prestasi dicapainya.

Salah satunya, Himendra pernah bergabung Timnas Junior Indonesia mewakili tiga pertandingan besar.

Saat itu, almarhum mengikuti pertandingan saat Asian Games 1962, Merdeka Games, dan Ganefo 1964.

Kendati kariernya saat itu sudah sangat menjanjikan, Prof. Himendra akhirnya lebih memilih untuk menempuh studi di FK Unpad.

Dirinya berhenti dari dunia olahraga saat gantung sepatu pada tahun 1973.

Himendra lebih mengutamakan pengabdiannya sebagai dokter di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin (RSHS) dan akademisi di Unpad.

Walau tak lagi jadi pemain bola, dirinya tetap ikut bersuara dan memberikan dukungan semangat ataupun pemikirannya kepada rekan-rekan di Persib Bandung.

Sebagai akademisi yang pernah menjadi olahragawan, tak membuat dirinya berada di peringkat bawah.

Himendra bisa terpilih menjadi Rektor saat pemilihan pada tahun 1998.

Selama 9 tahun, Himendra memimpin Unpad dengan segudang prestasi yang membanggakan.

Salah satu di antaranya, pengiriman delegasi tim kesenian Unpad untuk tampil di sejumlah negara Eropa.

Mengantar kepergian almarhum ke haribaan-Nya, civitas akademica, tenaga kependidikan, serta kerabat Himendra menyalatkan jenazah almarhum di Masjid Al-Jihad, Kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung.

Usai disalatkan, lelaki kelahiran Purwakarta ini akan dimakamkan di Kompleks Pemakaman Syekh Datuk Kahfi Gunung Djati Cirebon. (asep gp/haifa fauziyyah)***

Respon (141)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *