ZONALITERASI.ID – Pelatih Persib Robert Alberts belum tahu kapan timnya memulai latihan persiapan Liga 1 2021/2022 yang akan kick-off 20 Agustus mendatang.
Diketahui, pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Level 4 berlangsung hingga 9 Agustus. Saat ini Manajemen Persib tengah berupaya mendapat izin berlatih di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Menurut Robert, menghadapi kondisi itu, langkah pertama yang akan diambil yaitu menginstruksikan pemain-pemain di luar negeri untuk segera berkumpul di Bandung, agar mereka terlibat dalam persiapan yang singkat ini. Mereka yaitu Geoffrey Castillion, Marc Klok, dan Mohammed Rashid.
“Tentunya pemain kami belum lengkap ketika memulai latihan. Ketiganya adalah pemain kunci pada susunan line-up. Castilion, Rashid, dan Klok adalah fondasi di daftar starting eleven,” ujar Robert, dirilis Simamaung.com, Jumat (6/8/2021).
Robert menyebutkan, beberapa pemain lokal, selain ada yang berada di Bandung, juga ada yang pulang kampung ke luar Jawa seperti kapten tim Supardi di Pekanbaru.
Lanjutnya, akan sedikit sulit mengumpulkannya di masa PPKM sepeti saat ini. Ada persyaratan yang wajib dipenuhi karena adanya pembatasan bagi mereka yang hendak memasuki Pulau Jawa dan itu akan memakan waktu.
“Semuanya harus memastikan diri bisa kembali ke Bandung secepatnya, sehingga mereka bisa ambil bagian dalam persiapan singkat ini,” tandasnya.
Tidak Sia-sia
Robert menegaskan, dirinya tidak khawatir persiapan tim akan sia-sia. Ia yakin liga bisa dimulai pada 20 Agusutus dan tidak akan ‘diprank’ untuk kesekian kalinya.
“Saya tidak lagi khawatir, saya tidak lagi terkejut soal apapun. Kami mendapatkan kabar bahwa liga akan dimulai setelah 1,5 tahun tidak bermain,” ujarnya.
“Saya pikir untuk saat ini memang tidak ideal, tapi kami juga tahu situasinya berbeda dengan biasanya. Jadi kami mengalah, melihat opsi terbaik dari opsi yang ada dengan berbagai sudut pandang,” sambungnya.
Menurut Robert, sudah seharusnya kompetisi bergulir lagi karena banyak berdampak positif.
“Muaranya tentu untuk tim nasional karena kini para pemain bisa menjaga lagi ritme bermainnya. Bukan hanya klub yang ingin bermain sepakbola, tapi ada hal yang lebih besar dari sepakbola Indonesia yang harus dipikirkan,” pungkasnya.***