ZONALITERASI.ID – Perpustakaan SMA Negeri 1 Padalarang, Kabupaten Bandung Barat berinovasi menciptakan sebuah ‘Robot’ bernama ‘CORONA’ (Control Robot Network Assistant). Robot yang terbuat dari sejumlah barang bekas tersebut berfungsi melayani pemustaka yang datang berkunjung ke perpustakaan.
“Ini inovasi dari Perpustakaan SMA Negeri 1 Padalarang yang sudah lama mengunakan aplikasi perpustakaan berbasis online. Dengan mengembangkan teknologi, nantinya akan meningkatkan kualitas pelayanan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah,” kata pustakawan SMAN 1 Padalarang, Deni Nurzaman.
Ia menuturkan, secara umum sistem kerja robot CORONA ini yaitu, dengan dilengkapi CCTV berbasis android, pustakawan bisa berkomunikasi langsung dengan pemustaka.
Selanjutnya, Robot ini dikendalikan oleh jaringan ‘network’ dan dilengkapi berbagai fasilitas seperti wifi, camera, sensor line follower, alat semprot disinfektan, speaker bluetooth, scan barcode reader, dan lain-lain.
Robot CORONA juga mampu memberikan salam dan sapa terhadap pengunjung perpustakaan.
“Adanya robot CORONA ini bertujuan agar dapat mengurangi kontak fisik secara langsung antara pustakawan dan pemustaka. Bahkan, robot CORONA dapat memberikan perintah kepada pemustaka untuk membersihkan tangannya dengan cairan disinfektan yang disemprotkan langsung oleh robot,” bebernya.
Deni menyebutkan, fungsi lainnya dari robot CORONA yaitu:
– Mampu berkomunikasi dengan para pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan;
– Scan suhu tubuh dan handsanitizer otomatis;
– CCCTV online bisa dipantau dari mana dan kapan saja;
– Alarm system apabila kehadiran tamu tidak diundang;
– Mampu memberikan pelayanan peminjaman dan pengembalian buku secara mandiri;
– Mampu memberikan edukasi mengenai pencegahan dan penularan virus covid 19;
– Mampu berkeliling ruang perpustakaan dengan memberikan penyemprotan cairan disinfektan meminimalisir virus covid 19 yang berada di perpustakaan;
– Mampu mengendalikan kelembaban di ruang perpustakaan;
– Mampu memberikan wangi-wangian di ruang perpustakaan;
– Mampu merekam secara audio visual semua kejadian di ruang perpustakaan;
– Mampu menunjukan lokasi buku kepada pemustaka;
– Mampu membaca buku dengan cara merubah teks menjadi audio atau berbicara berguna untuk membantu kaum disabilitas.
“Dengan adanya robot CORONA ini diharapkan bisa menambah daya tarik pemustaka untuk berkunjung ke perpustakaan. Meskipun masih terus dikembangkan agar lebih sempurna, keberadaan robot ini semoga menjadi pemicu kreativitas sekolah lainnya untuk berinovasi,” pungkas Deni. (des)***