Sasar Pesantren, Kemenag Jabar Siapkan Program ‘Tiga Juta Santri Siap Divaksin’

df9dd vaksin
Kakanwil Kemenag Jabar, Dr. H. Adib, M.Ag., saat menghadiri kegiatan 'Vaksin untuk Jaga Kiai', di Kompleks MAN 2 Cirebon, Babakan, Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, (Foto: Kemenag Jabar).

ZONALITERASI.ID – Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Barat tengah menyiapkan program ‘Tiga Juta Santri Siap Divaksin’. Program ini merupakan upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 di Jabar, terutama di lingkungan Pondok Pesantren.

Kakanwil Kemenag Jabar, Dr. H. Adib, M.Ag., mengatakan, program ‘Tiga Juta Santri Siap Divaksin’ dilatarbelakangi keprihatinan yang mendalam di masa pandemi ini atas wafatnya sekitar 708 orang kiai di Indonesia, termasuk Kiai Ponpes di kompleks Babakan Ciwaringin.

“Program ‘Kita Jaga Kiai’ yang secara bersamaan diresmikan oleh Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin, melalui virtual, sangat strategis. Karena jika Kiainya sudah divaksin maka tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak divaksin,” kata Adib, saat kegiatan ‘Vaksin untuk Jaga Kiai’, di Kompleks MAN 2 Cirebon, Babakan, Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, dilansir dari laman Kemenag Jabar, Rabu (11/8/2021).

Menurut Adib, ada dua alasan mengapa program ‘Tiga Juta Santri Siap Divaksin’ diluncurkan. Pertama, realitas masyarakat di Jabar yang divaksin masih rendah, padahal 12% penduduk Indonesia ada di Jabar.

Kedua adalah jumlah santri yang tersebar di 12.000 pesantren di Jabar sangat luar biasa banyaknya.

“Permasalahannya adalah siapa yang mau memvaksinnya. Untuk mengatasi persoalan tersebut, kami tengah menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Polda Jabar, dan pihak terkait lainnya,” ujarnya.

Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, H. Abdul Rahim, menyebutkan, kegiatan ‘Vaksin untuk Jaga Kiai’ yang merupakan program ‘Kita Jaga Kiai’ untuk Jabar berlangsung di dua titik yaitu di MAN 2 Cirebon dan Ponpes Darul Arqam Kabupaten Garut.

“Tercatat sebanyak 100 orang santri di Kabupaten Cirebon mendapatkan vaksinasi dan di Kabupaten Garut berjumlah 400 orang santri,” katanya. (des)***