Setiap Hari adalah Hari Pahlawan

FOTO LITERASI 22
(Ilustrasi: Bola.com)

Oleh Endang Wahyu Widiasari

SETIAP tanggal 10 November bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Hal ini didasari oleh Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional. Hari Pahlawan mengingatkan kita akan jasa-jasa pahlawan, yang telah berkorban untuk bangsa dan negara demi memperjuangkan dan mempertahankan negerinya, dari gempuran tentara Inggris di Surabaya yang dikenal dengan Arek Arek Suroboyo. Mereka siap mengorbankan apapun, demi mempertahankan kemerdekaan negeri kita tercinta yang baru berumur 72 hari.

Ketika itu tentara Inggris datang ke Indonesia, mereka bertugas untuk melucuti senjata tentara Jepang, selain itu juga untuk mengubah Indonesia kembali menjadi Hindia Belanda. Bagaimanapun Belanda tidak rela dengan kemerdekaan yang sudah diproklamasikan oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta.

Waktu itu banyak sekali pemuda Indonesia gugur di medan perang seperti Bung Tomo dan Ruslan Abdul Gani yang gagah berani. Pidato Bung Tomo dengan kata-katanya “Merdeka atau Mati”, berhasil menggelorakan semangat juang Arek Arek Suroboyo untuk terus menghalau penjajah dari negeri kita tercinta. Peristiwa 10 November menggambarkan bagaimana gigihnya bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan yang belum lama diproklamasikan.

Hampir setiap tahun kita memperingati Hari Pahlawan. Acara peringatan bisa dengan melakukan kegiatan upacara bendera ataupun kegiatan-kegiatan lain yang tujuannya sama untuk mengenang jasa-jasa pahlawan dan menanamkan jiwa patriotisme. Sudah sepatutnya kita bersyukur dan berterima kasih kepada para Pahlawan karena berkat jasanyalah sekarang bisa hidup menghirup udara kemerdekaan. Sungguh ini adalah karunia yang sangat luar biasa, namun terkadang lupa untuk mensyukurinya.

Pepatah mengatakan, kalau bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawannya. Bangsa kita adalah bangsa yang besar kalau dilihat dari jumlah penduduk dan luasnya daerah yang dimiliki, tapi bisa saja sebenarnya kita adalah bangsa yang kecil kalau tidak lagi menghargai para pahlawan yang mendirikan negara ini. Dan yang mengerikan adalah jika rasa nasionalisme dan patriotisme sudah mulai luntur.

Sekarang apa yang harus dilakukan? Untuk mengenang para pahlawan yang selalu kita peringati setiap tanggal 10 November, sebagai generasi penerus bangsa kita dituntut menjadi pahlawan yang bisa mengisi kemerdekaan dengan karya nyata yang dihasilkan.

Kalau dilihat secara harfiah arti pahlawan adalah mereka yang mempunyai semangat juang yang tinggi, berani berkorban untuk nusa dan bangsa, memiliki jiwa ksatria, dan mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi untuk membela nusa dan bangsanya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pahlawan dimaknai sebagai orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, pejuang yang gagah berani.

Tentunya setiap orang dituntut untuk menjadi pahlawan. Negeri ini membutuhkan lebih banyak lagi pahlawan untuk mengisi kemerdekaan. Lalu sekarang apa yang harus dilakukan untuk menjadi pahlawan? Sebab rasanya sulit sekali buat menjadi pahlawan seperti pendahulu kita, yang rela mengorbankan harta, jiwa, dan raga.

Untuk menjadi pahlawan tidak usah berpikir seperti para pahlawan terdahulu yang rela mengorbankan jiwa, raga, dan harta benda karena hal itu mungkin akan sulit dilakukan.

Yang paling mudah kita lakukan sekarang adalah berkorban dengan apa yang kita miliki dengan memberikan yang terbaik buat lingkungan sekitar kita. Memanfaatkan waktu yang kita miliki dengan mengisi hal-hal yang positif, mengoptimalkan pikiran (otak/akal pikiran) yang Allah berikan dan tenaga yang tersimpan yang belum kita manfaatkan secara oftimal, untuk mengembangkan potensi yang kita miliki. Bangsa Indonesia akan lebih cepat maju jika setiap individunya maju dengan cara mengembangkan potensi yang dimilikinya. Namun untuk mengembangkan potensi pun dituntut untuk berjiwa besar dan kesabaran yang luar biasa, karena di situ banyak ujian dan rintangan yang kadang membuat kita surut untuk melangkah.

Bangsa kita akan cepat lebih maju, jika semua orang bahu-membahu memberikan yang terbaik buat lingkungannya, semua orang bekerja dan belajar dengan sungguh-sungguh untuk membela nama baik negerinya, sesuai dengan pekerjaan dan profesinya masing-masing.

Jadi sebenarnya Hari Pahlawan adalah setiap hari, bukan hanya 10 November saja, setiap hari kita dituntut untuk menjadi pahlawan minimalnya pahlawan buat diri sendiri, menjadi warga negara yang baik dan meningkatkan prestasi dalam kehidupan masing-masing dan puncak hari pahlawan adalah 10 November yang setiap tahunnya kita peringati.

Selamat Hari Pahlawan 10 November. Terima kasih tak terhingga Pahlawanku, jasa-jasamu kan terkenang abadi, sebagai memotivasi dalam menjalani kehidupan dengan memberikan yang terbaik buat bangsa dan negaraku.

Terima kasih Pahlawan kamilah penerus perjuanganmu.***

Penulis mengajar di SMPN 4 Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat.