ZONALITERASI.ID – SMPN 3 Parongpong, Kabupaten Bandung kembali menorehkan prestasi dalam pengembangan literasi.
Kini, SMPN 3 Parongpong meluncurkan buku antologi “Merdeka Menulis”. Antologi yang diterbitkan oleh Newsroom Press ini berisi kumpulan artikel pilihan yang dibuat oleh guru dan tenaga kependidikan.
“Buku antologi ini merupakan karya ketiga yang diluncurkan oleh sekolah kami. Karya ini salah satu komitmen kuat dalam menggelorakan semangat warga sekolah untuk mendukung program GLN (Gerakan Literasi Nasional) yang diluncurkan pemerintah,” kata Kepala SMPN 3 Parongpong, Efni Iriani, dikutip dari laman Disdik Bandung Barat, Senin (27/12/2021).
Ia menyebutkan, sebelum menerbitkan “Merdeka Menulis”, SMPN 3 Parongpong menerbitkan buku antologi cerita pendek “Senandung Gladiolus” pada tahun 2020. Buku ini diikutsertakan dalam Tantangan Membaca Bandung Barat (TMBB).
Selain itu, telah terbit buku antologi puisi berjudul “Senandika” pada tahun 2021.
“Semua buku karya keluarga besar SMPN 3 Parongpong merupakan hasil kolaborasi para guru, tenaga kependidikan, komite sekolah, pembimbing GLS, serta peserta tantangan membaca Bandung Barat dan Gerakan Literasi Nasional Gareulis Jawa Barat,” kata Efni.
GESIT
Selanjutnya Efni menuturkan, dengan branding “GESIT” (GErakan LiteraSI Tripong), SMPN 3 Parongpong juga menorehkan beragam prestasi dalam bidang literasi. Di antaranya menjuarai kegiatan WJLRC (West Java Leader’s Reading Challenge) Tingkat Provinsi Jawa Barat.
Lalu, sekolah ini dinobatkan sebagai Sekolah Inspiratif Terbaik pada tahun 2019 dan dinobatkan sebagai Sekolah Penulis oleh Newsroom pada tahun 2021.
“Dalam program TMBB (Tantangan Membaca Bandung Barat) pada tahun 2020, SMPN 3 Parongpong yang terdiri dari 20 siswa, dan empat guru pembimbing juga mendapatkan medali. Bahkan, masih pada tahun 2020, walau dihantam pandemi, tidak menyurutkan semangat untuk kembali mengikuti TMBB. Kami berhasil menyabet predikat sebagai Sekolah Inspiratif untuk kedua kalinya,” ujarnya.
Menurut Efni, tidak mudah untuk mencapai prestasi itu. Namun dengan tekad kuat, itikad yang baik, dan pekerjaan yang tanpa pamrih, semua rintangan itu dapat terlalui.
“Kami selalu termotivasi untuk berprestasi demi mewujudkan karya yang bisa menghantarkan anak-anak bangsa memiliki daya juang belajar yang tangguh,” terangnya.
Efni menambahkan, memiliki prestasi bukanlah tujuan utama jika tidak dilalui dengan tahapan proses yang benar dan baik. Saat menghasilkan karya tulisan selalu diupayakan hasil buah ide pemikiran sendiri. Sehingga, pihaknya selalu berpesan kalaupun memasukan kutipan menurut aturan yang semestinya agar terhindar dengan budaya plagiat.
“Rasa bangga dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua warga sekolah. Dengan potensi dan kompetensi literasi yang baik, tidak sulit bagi saya sebagai pimpinan di SMPN 3 Parongpong untuk menggelorakan GESIT. Mereka bisa bersinergi dan menghasilkan karya-karya yang kolaboratif. Semoga torehan prestasi ini menjadi geliat penumbuhan budi pekerti sehingga mampu menciptakan ekosistem sekolah yang berbudaya baca tulis,” pungkas Efni. (des)***