ZONALITERASI.ID – Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof. Arief S. Kartasasmita, mengatakan, Unpad tidak membatasi kuota setiap sekolah dalam jalur SNMPTN 2022.
“Jumlah peserta yang lolos seleksi murni didasarkan atas data nilai akademik di LTMPT dengan parameter tersebut. Intinya kami akan nilai seadil mungkin,” kata Arief saat menjadi narasumber dalam gelar wicara ‘Ayo Kenal Unpad Edisi SNMPTN’ secara virtual, dikutip dari laman Unpad, Minggu, 27 Februari 2022.
Selanjutnya Arif mengungkapkan, secara umum Unpad melakukan penilaian terhadap calon mahasiswa dari jalur SNMPTN berdasarkan prestasi akademik dan indeks sekolah. Selain itu, ada parameter penilaian lain yang ditetapkan Unpad.
“Kami menghargai dan menilai prestasi akademik dan indeks sekolah yang sudah diajukan calon mahasiswa Unpad. Data dari LTMPT kemudian diserahkan kepada kami untuk selanjutnya dinilai berdasarkan kebijakan yang ada di Unpad,” ujarnya.
Ia menjelaskan, parameter penilaian yang ditetapkan Unpad antara lain keberpihakan pada persamaan gender, keberpihakan pada daerah tertinggal.
Untuk keberpihakan pada daerah tertinggal, lanjutnya, tidak hanya mengutamakan pada satu wilayah saja. Seluruh wilayah tertinggal di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk bisa masuk Unpad.
“Di seluruh Indonesia masih banyak yang tertinggal dari sisi akses terhadap kualitas pendidikan di sekolahnya,” ujarnya.
Parameter selanjutnya adalah keberpihakan terhadap calon mahasiswa asal Jawa Barat. Sebagai perguruan tinggi yang lahir dan berkembang di Tatar Sunda, Unpad memiliki visi untuk memajukan Jawa Barat.
“Parameter terakhir, Unpad akan melihat kesesuaian nilai akademik di data LTMPT dengan program studi yang dipilih. Kesesuaian ini juga akan melihat data prestasi lain yang dapat menunjang prestasi akademik yang ada,” pungkasnya.
Sementara Direktur Eksekutif LTMPT Prof. Budi Prasetyo Widyobroto menjelaskan, seleksi jalur SNMPTN wewenangnya ada di perguruan tinggi masing-masing. Karena itu, setiap perguruan tinggi memiliki kebijakan tersendiri untuk menentukan bagaimana indeks sekolah hingga nilai akademiknya.
Menurut Budi, setiap perguruan tinggi dalam melakukan penerimaan di jalur SNMPTN basisnya berdasarkan indeks sekolah, nilai akademik siswa, dan nilai akhir. Nilai akhir ini merupakan nilai gabungan yang ditambahkan bagi pendaftar yang memiliki prestasi kejuaraan diakui.
Untuk SNMPTN 2022, kriteria prestasi yang diakui adalah prestasi di tingkat kota/kabupaten, provinsi, nasional, dan internasional. Setiap pendaftar diperbolehkan memasukkan data prestasi maksimal tiga.
“Silakan pilih yang nilainya tinggi. Sebutkan level prestasinya apa, juara ke-berapa, dan deskripsinya harus jelas, apakah perorangan atau kelompok,” terangnya.
“Unggahan data prestasi ini bukan menjadi kewajiban. Ini bagi mereka yang memiliki prestasi lebih, dan tidak perlu memaksakan upload prestasi yang levelnya bukan itu,” pungkas Budi. (des)***