Tak Punya Laptop, Ada Bantuan yang Membuat Mahasiswa Unpad Ini Bisa Terus Kuliah

IMG 20200813 145646 980x400 1
Nindiya Khairunisa, mahasiswi semester III Fakultas Kedokteran Unpad saat mendapat bantuan laptop dari Kejari Majalengka, (Foto: Rik/Zonaliterasi.id).

ZONALITERASI.ID – Nindiya Khairunisa tersenyum senang sekaligus terharu. Mahasiswi semester III Fakultas Kedokteran Unpad ini terpana karena tiba-tiba mendapatkan bantuan laptop gratis. Begitupun ibundanya, Yeti Sumiati (40), terlihat menangis. Namun, air mata tersebut adalah tanda gembira.

Ucapan terima kasih kepada keluarga besar Kejaksaan Negeri (Kejari) Majalengka mengalir dari ibunda Nindiya.

Sebelumnya, Nindiya ‎tidak bisa belajar daring di dalam rumah. Mengingat ia tak punya fasilitas komputer atau semacamnya. Begitupun dengan jaringan internet, yang minim akses di wilayah pegunungan Majalengka bagian selatan, tempat Nindya tinggal

“Terima kasih kepada keluarga besar Kejaksaan Negeri Majalengka, laptop ini tentunya sangat membantu belajar daring saya di rumah,” ujar Nindiya, di rumahnya, Blok Mananti, Desa Margajaya, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka, Kamis (13/8/2020) sore.

Nindiya adalah anak pertama dari pasangan suami-istri Yeti dan Suhendi. Yeti merupakan ibu rumah tangga biasa, sementara Suhendi merantau ke Jakarta.

Di Jakarta, ayah Nindiya yang hanya berjualan somay, belum mampu untuk membelikan laptop untuk keperluan anaknya.

“Ayah saya hanya jualan somay. Tapi Alhamdulillah, prestasi saya bisa bersaing dengan mahasiswa lainnya. IPK saya 3,81,” ungkapnya.

Kakak dari Mohammad Adla (adiknya duduk kelas 6 SD) ini juga tampak semakin tegar setelah menerima laptop pemberian dari keluarga besar Kejari Majalengka.

Nindiya mengungkapkan, cita-citanya tidak murni menjadi seorang dokter, namun ia hanya senang mencari peluang dan suka dengan ilmu kedokteran.

“Kalau ada peluang jadi dokter saya siap. Tapi kalau ada peluang lainnya, ilmu kedokteran saya bisa saya salurkan untuk sesuatu yang lebih bermanfaat,” ujarnya sambil menahan air mata haru.

Sementara sang ibunda, Yeti mengatakan, mengucapkan rasa terima kasih atas bantuan fasilitas laptop untuk keperluan belajar daring anaknya yang pertama tersebut. Ia sebetulnya selalu merasa khawatir dan was-was, kalau-kalau di tengah perjalanan, ia dan suaminya tak bisa lagi membiayai Nindiya kuliah.

“Ari ibu mah saleresna sieun, sieun teu tiasa ngabiayaan deui. Tiba-tiba di tengah jalan, abdi sareng bapakna teu tiasa ngabiyaan deui. (Sebetulnya, ibu itu takut, takut tidak bisa membiayai kuliah anak. Takut kalau di tengah jalan, saya dan suami tidak lagi bisa membiayai anak kuliah),” ujarnya dalam bahasa Sunda khas pegunungan Lemahsugih.

‎Sementara itu, Kepala Kejari Majalengka, H. Dede Sutisna, yang datang bersama rombongan keluarga besar Kejari, cukup senang dapat membantu memfasilitasi anak berprestasi dalam hal belajar daring. Pihaknya merasa tergerak, karena mahasiswi yang dimaksud pintar, berprestasi, namun terkendala karena kurang beruntung dalam hal fasilitas.

“Kami, keluarga besar Kejaksaan Negeri Majalengka memberikan bantuan berupa laptop, perlengkapan kuliah Nindiya Khairunnisa,” ungkapnya.

Dede Sutisna berpesan, ‎agar bantuan tersebut tidak dilihat nilainya, melainkan bentuk kepedulian dari keluarga besar Kejari Majalengka khususnya. ‎Umumnya dari keluarga besar Kejaksaan. Pihaknya sekadar meringankan ‎dan membantu anak-anak berprestasi dari kalangan keluarga yang kurang mampu.

“Awalnya kami mendapat informasi dari pegawai, yang kebetulan sesama alumni SMAN 1 Majalengka. Laptop itu kami beli dengan sumber dana rereongan sesama pegawai di lingkungan Kejaksaan Negeri Majalengka,” pungkasnya. (rik)***