ZONALITERASI.ID – Rektor Unpad, Rina Indiastuti, menginstruksikan dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa untuk menangguhkan perjalanan ke luar negeri seiring merebaknya virus corona.
Begitu pula, kedatangan tamu dan mahasiswa dari luar negeri ditangguhkan sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Bagi dosen, tenaga pendidik dan mahasiswa yang baru datang dari luar negeri terutama dari negara yang terdampak corona, diimbau untuk membatasi interaksi dengan orang lain selama 14 hari sejak tiba di Indonesia.
“Jika dalam waktu 14 hari mengalami batuk, pilek dan sesak nafas, maka diimbau memeriksakan diri di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Kota Bandung. Orang tersebut juga diminta menyampaikan kondisinya ke Direktorat Sumber Daya Manusia Unpad,” kata Rina, dalam siaran pers yang diterima Didikpos.com, Selasa (3/3/2019).
Rina pun mengimbau seluruh dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa melakukan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas), salah satunya mengonsumsi makanan sehat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, mencuci tangan dengan sabun.
“Menghindari pusat-pusat keramaian jika tidak diperlukan dan menggunakan masker di tempat keramaian dan angkutan massal.
Bagi warga kampus Unpad yang kesehatan tubuhnya sedang menurun diimbau menggunakan masker atau menghindari interaksi dengan orang lain agar terhindar dari kemungkinan terinfeksi virus corona.
Rina juga mendorong civitas academica Unpad untuk meningkatkan literasi atas bahaya infeksi corona, membantu menyediakan tempat cuci tangan berbahan sabun dan menjaga kebersihan tempat kerja dan tempat tinggal masing-masing.
Imbauan serupa datang dari ITB. Sekretaris Institut ITB, Widjaja Martokusumo, mengimbau kepada seluruh civitas academica ITB menunda perjalanan ke negara-negara terdampak corona.
Untuk perjalanan yang tidak dapat ditunda, warga ITB harus meminta persetujuan pimpinan unit kerja dengan tembusan surat kepada Wakil Rektor Bidang Sumber Daya ITB.
Bagi yang mendapat izin bepergian ke kuar negeri diminta mengikuti prosedur yang ditetapkan pemerintah Indonesia dan otoritas negara setempat.
Bagi warga kampus ITB yang baru saja bepergian dari luar negeri diminta membatasi interaksi dengan orang lain selama 14 sejak kedatangan di Indonesia.
Terutama dari negara Jepang, Tiongkok, Singapura, Australia, Korea, Thailand, Vietnam, India, Amerika Serikat, Kanada, Italia, Jerman, Prancis, Inggris, Iran, Uni Emirat Arab, Bahrain, Kuwait dan Belanda.
“Jika dalam waktu 14 hari, yang bersangkutan mengalami batuk, pilek, demam, dan sesak nafas, diminta memeriksakan diri ke Klinik Utama Bumi Medika Ganesa. Setelah itu, memberikan hasil pemeriksanaan ke Wakil Rektor Sumber Daya Manusia,” kata Widjaja.
“Bagi warga kampus ITB yang melakukan perjalanan ke luar negeri satu bulan terakhir, segera melaporkan kedatangannya kepada pimpinan unit kerja,” ucapnya, dalam siaran pers dari Humas ITB.
Dia juga mengimbau warga kampus ITB menjaga kesehatan dengan lebih sering mencuci tangan dengan sabun, menghindari keramaian dan mengonsumsi makanan sehat.
Seluruh warga kampus secara aktif melakukan kewaspadaan terhadap influenza termasuk corona dan SARS di unit kerja masing-masing dengan melakukan penyebaran literasi kesehatan tanpa membuat orang panik.
Selain itu, mencuci tangan dengan sabun berbasis alkohol. Semua unit di ITB diminta menyediakan sabun berbasis alkohol di setiap ruangan atau tempat-tempat strategis, termasuk untuk mahasiswa.
“Warga kampus ITB harus memberi perhatian serius terhadap kebersihan benda yang sering disentuh dengan tangan, gagang pintu, gagang jendela, tombol lift, dan lainnya. Caranya dengan memberikan disinfektan pada benda-benda tersebut sesuai standar World Health Organization,” tandas Widjaja. (des)***