ZONALITERASI.ID – Dua mahasiswa Program Studi Statistika Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran (Unpad), Najma dan Julio Fahcrel, menjadi tim pengembang aplikasi Teman Disabilitas (TeDi).
Bersama lulusan terbaik program Bangkit Academy 2022 Kemendikbudristek lainnya, yaitu Pratama Azmi Atmajaya (Universitas Telkom), Sang Bintang Putera Alam (Politeknik Negeri Jember), Gilang Martadinata (Universitas Presiden), dan Hazlan Muhammad Qodri (UPN Veteran Yogyakarta), Najma bareng Julio mengembangkan aplikasi mobile pertama di Indonesia yang memiliki fitur lengkap untuk membantu tiga penyandang disabilitas, yaitu tunanetra, tunarungu, dan tunawicara.
Aplikasi ini merupakan aplikasi aksesibilitas all-in-one pertama di Indonesia yang bertujuan untuk memudahkan kehidupan penyandang disabilitas.
Fitur yang ada dalam aplikasi ini yaitu “Bisindo (Bahasa Isyarat Indonesia) Translator” untuk menerjemahkan bahasa isyarat, “Object Detection” untuk mendeteksi obyek sekitar, “Currency Detection” untuk mendeteksi mata uang, dan “Text Detection” untuk membaca sebuah teks.
Menurut Nazma, ide pembuatan aplikasi TeDi berawal dari observasi tim dalam melihat kondisi inklusivitas di Indonesia. Najma dan tim melihat berbagai permasalahan di Indonesia yang terjadi karena keterbatasan komunikasi dengan kelompok difabel serta masih adanya diskriminasi terhadap difabel.
Kebanyakan aplikasi mobile, lanjutnya, hanya menyediakan fitur untuk satu jenis disabilitas saja. Sedangkan menurut WHO tahun 2019, sebanyak 40% penyandang disabilitas memiliki lebih dari satu jenis disabilitas.
“Karena itu, munculah ide membuat aplikasi all-in-one pertama yang mendukung beberapa jenis disabilitas yaitu aplikasi TeDi: Teman Disabilitas,” kata Najma.
Ia mengungkapkan, fitur lengkap yang dimiliki TeDi saat ini akan terus dikembangkan. Ke depan, tim akan menambah fitur kosakata gerakan bahasa isyarat menjadi lebih banyak.
Selain itu, TeDi akan menghadirkan fitur baru berupa deteksi braille, belajar bahasa isyarat, pertolongan keluarga, serta fitur untuk disabilitas lainnya.
“TeDi juga akan bekerja sama dengan kegiatan peduli disabilitas dalam rangka pengembangan aplikasi dan wadah untuk menyosialisasikan manfaat dari aplikasi tersebut,” terangnya.
“TeDi berharap dapat terus membantu orang-orang yang membutuhkan, khususnya penyandang disabilitas, agar dapat berkomunikasi dan melakukan kehidupan sehari-hari dengan lebih mudah,” sambung Najma.
Dilansir dari laman FMIPA Unpad, proyek TeDi merupakan final capstone project yang diadakan Google Bangkit 2022. Proyek ini berhasil mengungguli 15 proyek terbaik setelah bersaing dengan 437 proyek yang masuk. Atas keberhasilan ini, TeDi berhasil mendapatkan pendanaan dari Google dan Kemendikbudristek sebesar 10 ribu dolar untuk melanjutkan pengembangan aplikasi.
Pembuatan aplikasi TeDi ini juga dibantu dan dimbimbing sejumlah dosen Unpad, yaitu Dr. Toni Toharudin, M.Sc. (dosen pembimbing), Dr. Anindya Apriliyanti Pravitasari, S.Si., M.Si. (Ketua Inkubasi), dan Rivani,S.IP., MM., DBA (anggota Inkubasi). (haf)***