Tiga Ulama Inggris Pilih Kunjungi Bandung, Ini Alasannya

FOTO NG 298
Tiga ulama Inggris saat tampil dalam acara International Seminar Islam in Contemporary International Relations, di Unikom, Selasa (3/3/2020), (Foto: Pikiran-rakyat.com).

ZONALITERASI.ID – Tiga ulama Inggris mengadakan kunjungan balasan ke Jawa Barat setelah tahun lalu lima ulama Jabar berkunjung ke Inggris melalui program “English for Ulama”.

Dalam kunjungan balasan tersebut, ketiga ulama Inggris melaksanakan berbagai kegiatan, salah satunya diskusi internasional, di Program Studi Hubungan Internasional Universitas Komputer Indonesia (Unikom).

Ketiga ulama Inggris yang datang ke Jabar tersebut yakni Mohammed Abbasi dan Paul S. Amstrong dari Association of British Muslims atau Asosiasi Muslim Inggris. Satu lagi adnan Sohail dari Minaj Welfare Foundation.

Kepala Biro Pelayanan dan Pengembangan Sosial, Pemprov Jabar, Ida Wahida Hidayanti, mengatakan, ketiga ulama akan melakukan banyak kegiatan, seperti berdakwah di lima pesantren di Jabar.

Kelima pesantren itu merupakan pesantren asal lima ulama Jabar yang dikirim ke Inggris tahun lalu, terletak di Kabupaten Garut, Kabupaten dan Kota Sukabumi, Kabupaten Purwakarta, serta Kabupaten Cirebon.

Para ulama juga melaksanakan seminar internasional, seperti yang dilakukan di Unikom. Usai berkunjung ke Jabar, diharapkan tiga ulama Inggris itu menyebarluaskan tentang kerukunan umat beragama Islam di Jabar kepada komunitas Muslim di Inggris .

Di Inggris, terdapat banyak komunitas Muslim, di antaranya komunitas mualaf sertabkomunitas warga Inggris keturunan Bangladesh, Pakistan dan Arab.

Selain itu, kunjungan balasan tiga ulama Inggris menjadi momentum untuk saling bertukar gagasan tentang Islam dengan Muslim di Jabar.

“Kunjungan ini juga dimanfaatkan untuk menggelar dialog masalah seputar Islam, menawarkan beragam terobosan untuk menghadirkan wajah Islam yang toleran,” kata Ida, dalam acara International Seminar Islam in Contemporary International Relations di Unikom, Selasa (3/3/2020).

Program “English for Ulama” juga merupakan cara Pemprov Jabar membuka hubungan diplomatik melalui kegiatan dakwah.

Menurut Ida, cara diplomasi seperti ini cukup unik karena biasanya hubungan diplomatik dibuka lewat acara festival.

Tahun ini, program tersebut akan dilanjutkan dengan mengirim 20 ulama Jabar ke tiga negara. Selain Inggris, negara yang menjadi tujuan yakni Australia dan Amerika Serikat. Pada 2019, sebanyak lima ulama dikirim ke Inggris.

Menurut Ida, respons masyarakat Inggris terhadap program “English for Ulama” tergolong baik sehingga perlu dilaksanakan kembali.

Ketua Program Studi Hubungan Internasional (HI) Unikom, Dewi Triwahyuni, mengatakan, Seminar Islam in Contemporary International Relations berlangsung atas kerja sama HI Unikom dengan Pemprov Jabar dan British Council Indonesia.

Seminar tersebut merupakan bagian kegiatan kunjungan tiga ulama Inggris ke Jawa Barat. Dalam seminar dibahas tentang perkembangan Islam di Jabar. Tiga ulama dari Inggris juga berbagi cerita tentang perkembangan Islam di Inggris

Dengan mengadakan seminar bertema Islam dalam hubungan internasional, diharapkan peserta seminar dapat mengkaji hubungan internasional dari kaca mata Islam.

“Perkembangan Islam yang pesat membuat orang mencari alternatif perspektif dalam menganalisa hubungan internasional. Bagaimana melihat perspektif perkembangan dunia dari kaca mata Islam,” ujar Dewi. (des)***