ZONALITERASI.ID – Tiga mahasiswa Sains dan Teknologi Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 2022 yang tergabung dalam Tim OMORA memboyong juara pertama pada National Herbal Cosmetics Competition, di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada Oktober lalu. Lomba ini adalah kompetisi pembuatan produk kosmetik berbahan dasar herbal, dimulai dari pemilihan bahan herbal, bentuk produk, proses ekstraksi, hingga formulasi kosmetik.
Tim AMORA terdiri dari Brigitta Keysha Santoso, Edlysia Honesta, dan Hannaya Putri Rahmadhani. Mereka berhasil membawa kemenangan setelah menyisihkan tujuh tim finalis dari berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia.
Pada lomba ini, Tim OMORA menciptakan Acne Armor, produk multifungsi berbentuk suspensi yang menggabungkan concealer dan acne spot treatment. Dengan kombinasi herbal dari daun ketapang dan buah rujak polo, produk ini memiliki dua fungsi. Fasa atas produk dapat digunakan sebagai spot treatment untuk jerawat, sementara setelah dikocok, produk ini berubah menjadi concealer yang menutupi noda sekaligus merawat kulit.
“Acne Armor memang kami rancang untuk memberikan solusi praktis dalam perawatan kulit, dengan hasil yang aman dan efektif,” kata Ketua Tim OMORA, Brigitta Keysha Santoso, dilansir dari laman ITB, Sabtu, 10 November 2024.
Anggota Tim AMORA, Edlysia Honesta, menambahkan, Acne Armor menawarkan formulasi unik yang jarang ada di pasar internasional, dengan tekstur ringan namun memiliki ketahanan yang baik sehingga tidak mudah luntur saat digunakan. Selain itu, produk ini menggunakan bahan aktif herbal yang telah terbukti secara ilmiah efektif dalam merawat dan menyembuhkan jerawat, menjadikannya solusi alami dan inovatif untuk perawatan kulit.
Motivasi utama Tim OMORA, lanjutnya, yaitu keinginan untuk mengimplementasikan ilmu yang telah mereka pelajari dalam mendukung perkembangan industri kosmetik herbal di Indonesia. Dengan memanfaatkan bahan-bahan alami yang melimpah di dalam negeri, tim OMORA percaya bahwa inovasi mereka bisa menjadi contoh bahwa kosmetik berbasis herbal mampu bersaing dengan produk internasional.
“Menurut kami, Acne Armor ini lebih dari sekadar solusi perawatan kulit, tetapi juga salah satu upaya kami untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi besar kosmetik herbal lokal, serta menginspirasi lebih banyak inovasi yang berakar pada kekayaan alam Indonesia,” katanya.
Hannaya menuturkan, perjalanan Tim OMORA dalam mengikuti kompetisi tidaklah mudah. Mulai dari proses brainstorming yang mengharuskan mengeliminasi banyak ide, mengumpulkan proposal, formulasi produk, hingga tahap final. Tantangan utama yang mereka hadapi adalah bagaimana cara membuat konsep brand yang matang dan unik tapi juga memenuhi aspek kefarmasian yaitu aman, berkhasiat, dan berkualitas.
“Bagi tim OMORA, kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang pengembangan diri tetapi juga cara untuk berkontribusi dalam industri kosmetik herbal di Indonesia. Sepanjang proses ini, kami belajar banyak untuk lebih berani dalam mengambil risiko serta selalu mengusahakan yang terbaik dan do extra. Kami merasa sangat beruntung bisa melengkapi satu sama lain. Contohnya seperti membagi-bagi tugas di laboratorium bahan alam, farmasetika, dan mikrobiologi,” imbuh Edlysia. (des)***