Tips agar Anak Nyaman Belajar di Rumah

FOTO PNFI 18
Ilustrasi, (Foto: Slideshare.net).

ZONALITERASI.ID – Seiring masih diberlakukannya pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau biasa disebut belajar moda daring (dalam jaringan) di masa pandemi Covid-19 ini, orang tua dituntut kreatif dan membuat proses belajar di rumah jadi menyenangkan bagi anak. Orang tua menjadi bagian sangat vital dalam proses tersebut.

Nah, untuk membuka wawasan seputar bimbingan belajar di rumah ini, berikut disajikan tip-tips bagi orang tua agar dapat membimbing putra dan putrinya belajar di rumah dengan nyaman dan efektif.

Praktisi home schooling, Wahyu Herdianto, mengatakan, rumah bukan sekadar bangunan atau benda mati. Sejatinya, rumah berarti tentang semua yang ada di dalamnya, dari orang tua, anak hingga lingkungannya.

“Rumah adalah tempat belajar pertama dan utama,” kata Wahyu, dalam diskusi bertajuk ‘Baiti Madrasati’ yang diselenggarakan Technoe Institute, baru-baru ini, seperti dikutip jpnn.com.

Dijelaskannya, pendidikan adalah proses penggalian diri. Sebelum lahir, manusia telah melakukan semacam ijab qabul dengan Allah. Kemudian kita lahir, dilupakan semua ijab qobul tersebut.

“Proses pendidikan adalah menggali lagi tentang janji itu. Dalam proses tersebut, pedomannya adalah minat bakat dan dari hati,” tandas Wahyu.

Pada kesempatan sama, Education Specialist Technoe Institute, Marhamah, mengatakan, pendidikan adalah menciptakan manusia-manusia yang berpikir untuk lebih banyak orang. Output dari pendidikan itu adalah karakter manusia yang tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, tapi banyak orang dan alam.

Marhamah menilai, yang terpenting bagi seorang anak adalah mempunyai karakter mumpuni. Karakter ini yang menjadi bekal baginya dalam mengarungi kehidupan nantinya. Membentuk karakter diakuinya memang tidak mudah dan butuh waktu.

Ketika anak sudah diberikan landasan karakter, lanjutnya, maka anak akan adaptif terhadap pengetahuan-pengetahuan baru yang datang berikutnya. Termasuk saat anak menemukan tantangan yang lebih besar dalam kehidupannya, anak akan mudah mempelajari tantangan itu ketika landasan karakternya kuat.

“Maka pendidikan yang kami lakukan, menggarap landasannya dulu. Seorang anak harus memiliki apa untuk menjalani kehidupannya,” ujar dia.

Dia menuturkan, anak juga harus diberikan materi-materi bacaan yang ‘bergizi’. Untuk anak usia sekolah dasar, Marhamah merekomendasikan buku-buku yang bercerita tentang keteladanan dan tokoh-tokoh yang sarat gagasan.

“Bisa membaca kisah Rasulullah Muhammad SAW, nabi-nabi maupun tokoh-tokoh yang sarat nilai-nilai keteladanan. Membaca buku-buku bermutu yang menggugah jiwa,” ujar dia.

Direktur Eksekutif Technoe Institute, Ardy Maulidy Navastara, mengatakan, tema diskusi bertajuk ‘Baiti Madrasati’ ini, dipilih agar masyarakat bisa melihat secara jernih bagaimana menyikapi dua narasi yang berkembang dan saling bertentangan terkait pandemi.

“‘Baiti Madrasati’ ini alternatif yang bisa kita tawarkan sebagai referensi orang tua terkait pendidikan anak di masa pandemi ini,” ujar dosen Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini. (gib)***

Respon (143)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *