Tips Sukses Kuliah untuk Mahasiswa Baru dari Dosen FISIP Unpad

WhatsApp Image 2022 08 28 at 08.53.31
Dosen FISIP Unpad, Budi Muhammad Taftazani, (Foto: Istimewa).

ZONALITERASI.ID – Dosen FISIP Unpad, Dr. Budi Muhammad Taftazani, MPSSp, CT.MHT, mengatakan, mahasiswa baru harus menjaga kondisi psikologisnya tetap stabil supaya bisa melewati banyak aktivitas yang membutuhkan proses berpikir.

“Di sinilah pentingnya seorang mahasiswa memelihara kesehatan mental. Seperti halnya memelihara kesehatan fisik, mahasiswa juga perlu terus-menerus memelihara kesehatan mentalnya agar tetap mampu merespons situasi dengan cara yang positif,” kata Budi dalam unggahan video di kanal Youtube, Minggu, 28 Agustus 2022.

Budi mengungkapkan, mahasiswa harus mampu mengatasi tekanan stres. Hal tersebut terkait dengan bagaimana cara berpikir, mengendalikan perasaan, menjaga emosi tetap stabil, dan menjaga agar tingkah laku tetap positif.

“Itu akan mempengaruhi mahasiswa dalam berinteraksi dengan orang lain dan menguji kemampuannya dalam mengambil keputusan berkualitas saat menghadapi dilema,” ucapnya.

Menurut Budi, selain faktor internal, kualitas kesehatan mental mahasiswa juga sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

“Ada faktor keluarga, faktor lingkungan belajar, bencana alam, kesulitan ekonomi, pandemi, pengalaman tindak kekerasan, ketiadaaan akses pada pelayanan kebutuhan dasar, kurangnya dukungan dari orang-orang di sekitar, ketidakadilan, hingga kesemrawutan kota. Macet itu bisa memicu masalah kesehatan mental kita,” tuturnya.

Dikatakannya, setiap mahasiswa memiliki respons yang berbeda terhadap setiap permasalahan eksternal yang mengganggu kesehatan mental. Agar gangguan kesehatan mental segera hilang maka seorang mahasiswa harus memiliki pola pikir yang tepat.

“Seorang mahasiswa harus mampu mengembangkan respons-respons baru yang lebih baik dan lebih sehat untuk hari ini dan masa depan. Selain itu, tak terjebak di faktor-faktor penyebab yang sering kali terjadi di masa lalu,” terangnya.

Ditekankan Budi, kondisi kesehatan mental seseorang akan terus berubah dari waktu ke waktu.

“Penting bagi mahasiswa untuk terus-menerus menyadari kondisi kesehatan mentalnya dan terus berusaha menjaga agar tetap berpikir dan bertingkah laku positif serta menjaga kestabilan emosi,” tandasnya.

Masa Transisi

Pada kesempatan sama Budi menuturkan, saat mulai masuk kampus seorang mahasiswa baru akan mengalami masa transisi.

Di masa transisi tersebut, seorang mahasiswa baru akan dihadapkan pada dua kemungkinan. Bisa muncul masalah terkait penyesuaian diri atau bisa juga mampu mencapai keberhasilan melewati masa transisi itu dengan tepat dan selamat.

“Respons yang tepat terhadap sebuah perubahan akan berbuah kesuksesan,” cetusnya.

Budi memaparkan, masa kuliah di kampus bukan sekadar belajar kemampuan akademik. Selama menjalani perkuliahan mahasiswa akan menghadapi banyak dinamika tersendiri, baik situasi yang menyenangkan namun tak jarang juga menghadapi tantangan.

“Menyelesaikan tugas kuliah, membaca literatur, melakukan bimbingan dengan dosen, diskusi kajian, riset, menulis dan mempublikasikan karya tulis. Semua itu akan dilalui oleh para mahasiswa,” katanya. (des)***