Unisba Bikin Gebrakan, Sasar Guru SMA Melek Literasi Statistika

pernyataan menteri pendidikan dan kebudayaan nadiem makarim di tahun 210620115817 945
Sebanyak 60 guru SMA di Kabupaten Bandung mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kemampuan pada bidang IT dan statistika yang digelar Prodi Statistika Unisba, (Foto: Istimewa).

ZONALITERASI.ID – Program studi (Prodi) Statistika FMIPA Universitas Islam Bandung (Unisba) menyelenggarakan program pengabdian kepada masyarakat (PKM) bertajuk ‘Optimalisasi Literasi Statisika Guru SMA untuk Meningkatkan Kemampuan Pengolahan Data’.

Pada program ini, sebanyak 60 guru SMA di Kabupaten Bandung mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kemampuan pada bidang IT dan statistika. Pelatihan ini dilaksanakan melalui metoda daring.

Ketua Tim PKM, Ketua Tim PKM, Nur Azizah Komara Rifai, S.Si., M.Si., mengatakan, dalam PKM yang digelar pada 3 April lalu itu, guru diajari bagaimana cara menginput dan mengolah data dengan kasus data yang digunakan di sekolah, seperti data absensi dan nilai untuk mengisi rapor elektronik.

“Hal ini agar guru dapat langsung mengerjakannya sesuai dengan kebutuhan mereka di sekolah masing-masing. Pelatihan ini juga telah diuji mampu secara signifikan meningkatkan kemampuan guru dalam pengetahuan mengolah data,” kata Azizah, dalam keterangan resmi yang diterima Zonaliterasi.id, Minggu (20/6/2021).

Dikatakannya, dengan meningkatnya kemampuan pengolahan data guru, akan mempermudah pengadministrasian, seperti absensi. Nantinya, guru lebih bisa menganalisis perkembangan siswa sehingga dapat mendesain kegiatan yang paling merangsang keingintahuan siswa lewat data yang sudah ada dan diolah.

“Tidak bisa dipungkiri lagi jika kemampuan IT dan pengolahan data merupakan kunci di masa pandemi. Setiap sektor membutuhkannya karena harus beradaptasi dengan era new normal dan masih belum diketahui kapan selesainya masa pandemi ini,” ujarnya.

Belum Cakap

Diketahui, berdasarkan survey yang diadakan oleh Prodi Statisika FMIPA Unisba di tahun 2020 yang diikuti oleh 140 guru dari PAUD, SD, SMP, SMA, sebesar 44 persen guru mengatakan bahwa kemampuan mengolah datanya masih belum cakap.

Dari data itu, sebesar 8 persen sama sekali tidak bisa menggunakan software pengolahan data sederhana sama sekali.

“Hal ini mengindikasikan bahwa untuk hal administrasi sederhana saja, hampir setengah dari sampel guru masih kesulitan untuk melakukannya. Dengan berlandaskan ini, pelatihan yang dapat membantu guru untuk menguasai skill IT untuk meningkatkan kelancaran dan kualitas dari pembelajaran daring sangat diperlukan,” ujar Azizah.

Ia menambahkan, mengutip pernyataan Mendikbud, Nadiem Makarim pada 2019, kemampuan yang seharusnya ada dalam kurikulum sekolah adalah bahasa Inggris, bahasa koding, statistika, dan psikologi.

Kata Azizah, tidak dapat dipungkiri bahwa 4 kemampuan itu memegang peranan vital mengingat kemajuan teknologi dan persaingan global yang dihadapi oleh masyarakat dalam dunia kerja.

“Jadi memang sangat baik apabila kemampuan ini bisa dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah. Namun, hal ini membuat kita bertanya apakah sekolah siap untuk memasukkan kemampuan tersebut ke dalam kurikulum?” tanyanya. (des)***

Respon (187)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *