ZONALITERASI.ID – Universitas Widyatama bekerja sama dengan Kemenko PMK dan Dekranasda Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Integratif, di Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.
Pada kegiatan yang berlangsung September lalu itu, Rektor Universitas Widyatama Prof. Dadang Suganda bersama dengan Deputy Menko PMK Didik Suhardi, Ph.D, Ketua Dekranasda Jabar Atalia Praratya, dan Ketua Dekranasda Kabupaten Bandung Barat Sonya Fatmala menanam bibit pohon di Wilayah Hutan Lindung PTPN VIII Parongpong.
Setelah melaksanakan penanaman bibit pohon berbagai jenis, seluruh peserta dan undangan diberi kesempatan menyaksikan festival berbagai karya para pelaku usaha UMKM hasil binaan sejumlah cluster PkM Universitas Widyatama.
Rektor Universitas Widyatama, Dadang Suganda, mengingatkan, negara ini bukan warisan nenek moyang tapi titipan untuk anak cucu nanti.
“Dalam konteks perubahan mental, mudah-mudahan hal negatif yaitu penebangan hutan secara liar dapat berubah menjadi hal yang positif yaitu penanaman pohon,” ujarnya, dilansir dari laman Universitas Widyatama.
Deputy Menko PMK, Didik Suhardi, mengapresiasi program PkM Integratif. Menurutnya, Universitas Widyatama berhasil mengolaborasikan penanaman 10 juta pohon.
“Kami dari Kemenko PMK bertindak sebagai koordinator yang menghubungkan dari yang menyediakan bibit ke yang membutuhkan bibit pohon,” ucapnya.
Dia menuturkan, Revolusi Mental itu bukan sekadar untuk diketahui, tetapi perlu aksi nyata melalui gotong royong.
“Indonesia berada di tengah ring of fire yang tentunya harus diselamatkan. Harus disadari jika bencana alam yang ada di mana-mana tidak lepas dari kesalahan manusia itu sendiri,” cetusnya.
“Indonesia merupakan pengimpor buah yang sangat besar setiap tahunnya. Kita habiskan triliunan untuk impor, padahal Indonesia merupakan negara agraris. Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini kita semua bisa sadar untuk kebutuhan kita sendiri,” tambah Didik.
Sementara Ketua Dekranasda Jawa Barat, Atalia Praratya, menyebutkan, ada sekitar 700.000 hektare lahan kritis dan 200.000 hektare di antaranya sebagai lahan kritis di hutan lindung yang ada dalam wilayah Jawa Barat.
Dia berharap kegiatan tanam pohon itu bukan hanya dilakukan sekali gerakan saja melainkan perlu dilakukan secara terus menerus.
“Kami di pemerintahan sudah membiasakan diri untuk turut serta berkontribusi menyumbang dan menanam 1 pohon jika ada yang berulang tahun atau kenaikan pangkat dan jabatan. Untuk itu kita mendorong civitas akademika (Universitas Widyatama) dan masyarakat yang turut hadir untuk ikut serta dalam kegiatan semacam ini. Kita harus bekerja sama karena pemerintah tidak bisa melakukan ini sendiri,” ujar Atalia.
Diketahui, bagi Universitas Widyatama kolaborasi bersama Kemenko PMK dan Dekranasda Jabar itu sekaligus sebagai implementasi program Tridharma Perguruan Tinggi dalam melaksanakan kegiatan PkM.
Dalam kegiatan di Parongpong, Universitas Widyatama melakukan penanaman 342 ribu bibit pohon secara simbolis sebagai bagian dari penanaman 10 juta pohon di seluruh Indonesia.
Adapun kolaborasi Universitas Widyatama dengan Dekranasda Jabar dan Dekranasda Bandung Barat berupa pameran hasil karya sejumlah pelaku usaha UMKM di sejumlah tempat di Jawa Barat dalam bentuk festival. Pelaksanaannya bekerja sama dengan 27 cluster PkM yang ada di berbagai prodi fakultas di Universitas Widyatama. (des)***