ZONALITERASI.ID – Unpad dan ITB mulai membatasi akses masuk ke dalam kampus mulai Senin (23/3/2020). Pembatasan akses masuk ke dalam kampus berlaku bagi semua civitas akademik, yakni dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa.
Direktur Sarana, Prasarana dan Manajemen Aset Unpad Edward Henry mengatakan, pembatasan akses dilakukan dengan membuka hanya satu pintu masuk dan keluar. Kebijakan tersebut merupakan kebijakan lanjutan yang diterapkan Unpad untuk mencegah penyebaran virus corona.
Di Kampus Unpad Jatinangor, akses yang dibuka hanya Gerbang Utara Lama, sedangkan di Kampus Unpad Dipatiukur, akses masuk hanya dari Gerbang Utama. Untuk kampus Unpad lainnya disesuaikan dengan kondisi akses masing-masing.
“Pihak keamanan kampus hanya akan memberikan akses masuk ke dalam kampus secara terbatas untuk dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa yang memperoleh izin dari pimpinan unit kerja dan fakultas. Aturan ini berlaku hingga batas waktu yang belum ditentukan,” kata Edward dalam siaran pers yang diterima Didikpos.com, Senin (23/3/2020).
Aturan serupa juga diberlakukan ITB. Rektor ITB Reini Wirahadikusumah mengatakan, mulai Senin (23/3/2020), akses berkegiatan di Kampus Ganesha diperketat. Kebijakan itu akan terus ditinjau dari waktu ke waktu.
ITB pun telah menerapkan sistem belajar secara daring selama masa pencegahan penyebaran virus corona. Pembelajaran daring tentu menimbulkan tantangan tersendiri bagi para dosen, mahasiswa, dan juga para penyedia layanan daring.
“Pembelajaran daring tentu saja bukan pengganti dari pembelajaran tatap-muka. Namun, situasi darurat yang kita hadapi saat ini memacu kita untuk menggali dan mengembangkan metode-metode pembelajaran daring (pembelajaran 4.0), sebagai pengayaan dari metode-metode pembelajaran yang ada,” ucap Reini.
ITB telah menyediakan panduan pelaksanaan pembelajaran secara daring pada situs Ditbangdik (https://ditbangdik.itb.ac.id/panduan-perkuliahan-daring) dan perangkat lunak aplikasi terkait di laman https://kuliah.itb.ac.id. ITB telah memberikan bantuan pulsa/kuota Internet secara langsung kepada segenap mahasiswa kurang mampu agar bisa melaksanakan kuliah daring.
Selain itu, sejumlah penyedia layanan telekomunikasi juga berkontribusi dalam memberikan bantuan untuk pembelajaran daring.
Reini mengimbau dosen dan tenaga pendidik untuk melaksanakan rapat-rapat koordinasi dengan menggunakan fasilitas daring. Selain itu, memantau kehadiran dan kesehatan mahasiswa dalam kesempatan berinteraksi secara daring.***