ZONALITERASI.ID – Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dikti Kemendikbud), Prof. Nizam, mengapresiasi setiap pusat pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK SBMPTN) 2021 dan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri (LTMPT) yang telah sangat serius menggelar pelaksanaan ujian.
Pada kesempatan sama, Prof. Nizam juga menyebutkan adanya peningkatan jumlah peserta yang signifikan pada UTBK SBMPTN tahun ini.
“Saya lihat di sini (Universitas Pendidikan Indonesia/UPI [salah satu pusat UTBK SBMPTN 2021]), disiplin para peserta sangat bagus. Penerapan protokol kesehatan dilakukan sangat ketat dan baik untuk menghindari potensi tertular Covid-19. Mulai dari cuci tangan, pengecekan suhu, mengenakan sarung tangan, hingga strerilisasi ruangan sebelum dan sesudah pelaksanaan ujian,” kata Prof. Nizam, saat memantau pelaksanaan UTBK SBMPTN 2021, di Gedung Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi (STI) UPI, Jalan Setiabudi Bandung, Sabtu (1/5/2021).
“Pelaksanaan ujian yang digelar di setiap pusat UTBK SBMPTN 2021 pun berjalan baik dan lancar. Kalau pun ada sedikit masalah seperti server yang error, itu bisa dengan cepat diatasi,” sambungnya.
Ia menambahkan, tingkat kehadiran peserta UTBK SBMPTN 2021 meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya meski digelar masih di tengah pandemi Covid-19.
“Tingkat kehadirannya meningkat signifikan dibanding tahun kemarin meski digelar di tengah pandemi,” ujar Prof. Nizam.
Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT, Prof. Budi Prasetyo Widyobroto, mengatakan, hingga saat ini, sudah dilakukan sebanyak 24 sesi ujian di masing-masing pusat UTBK SBMPTN 2021. Dalam satu hari pelaksanaan ujian di setiap gelombang, dilakukan sebanyak 2 sesi ujian.
“Sampai saat ini, tercatat sekitar 678 ribu lebih peserta yang hadir dan mengikuti pelaksanaan ujian. Tingkat kehadirannya mencapai 94 persen,” kata Prof Budi.
Lanjut Prof. Budi, tingkat kehadiran peserta SBMPTN pada tahun 2021, jauh lebih tinggi dibanding pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan ini berkat bantuan dari semua panitia UTBK SBMPTN 2021, termasuk pusat-pusat pelaksanaan ujian.
“Biasanya, tingkat kehadiran peserta UTBK ini dibawah 90 persen. Termasuk di tahun 2020 lalu yang hanya mencapai 87 persen,” tutur Prof. Budi.
Menurutnya, untuk peserta yang tidak hadir, tidak disediakan jadwal waktu ujian susulan. Termasuk bagi peserta yang terindikasi terpapar Covid-19 saat akan melaksanakan ujian.
“Peserta sudah sejak awal mengetahui persis hak dan kewajibannya. Sejak awal pendaftaran, calon peserta sudah mengetahui aturannya baik sebelum maupun sesudah ujian termasuk dengan persayaratan kesehatan. Jadi tidak ada relokasi dan penggantian waktu bagi mereka yang tidak hadir, masih ada jalur mandiri lainnya serta perguruan tinggi swasta yang baik,” imbuh Prof. Budi.
Rektor UPI, Prof. M. Solehuddin, mengungkapkan, tidak ada kendala berarti dalam pelaksanaan UTBK SBMPTN 2021 di bawah koordinasi UPI yang digelar di enam lokasi. Yakni di Kampus UPI Bumi Siliwangi, dua lokasi mitra yakni PolTekPos dan PolBan, Kampus UPI di Cibiru, Kampus UPI Sumedang, serta Kampus UPI Purwakarta.
Jumlah peserta UTBK SBMPTN tahun 2021 yang melakukan ujian di bawah koordinasi UPI sebanyak 23.753 orang.
“Pelaksanaan ujian sejak gelombang pertama hingga saat ini, mungkin hanya ada dua masalah. Pertama permasalahan listrik yang terjadi di lokasi mitra kami tapi bisa diatasi dengan genset. Lalu di sini ada salah satu calon peserta yang tidak ikut ujian karena suhu tubuhnya diambang batas maksimal,” kata Prof. Solehudin.
Untuk penyelenggaraan UTBK SBMPTN 2021 di bawah koordinasi UPI, diterapkan protokol kesehatan sesuai dengan ketentuan dari Satgas Covid-19. Pihaknya berkoordinasi dengan kepolisian dan Koramil setempat untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.
Pantauan di lapangan, sambil menunggu sterilisasi ruang ujian di gedung Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi (STI) UPI, peserta ujian dikumpulkan di area Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP). Tiba di lokasi ujian, peserta secara teratur mencuci tangan terlebih dahulu dengan tetap menjaga jarak diantara peserta.
Sebelum memasuki ruang ujian, para peserta mengikuti pengecekan suhu tubuh menggunakan thermogun hingga body check menggunakan metal detector. Selain itu, peserta diberikan sarung tangan latek yang wajib digunakan selama melaksanakan ujian.
Di dalam ruang ujian, jarak di antara peserta sekitar satu sampai dua meter. Hanya kertas peserta saja yang dibawa peserta menuju meja ujian.
Diketahui, pada tahun 2021, pelaksanaan UTBK dibawah koordinasi LTMPT dilakukan dalam dua gelombang di beberapa lokasi pusat pelaksanaan UTBK yang tersebar di beberapa perguruan tinggi di Indonesia.
Gelombang pertama dilakukan pada 12-18 April 2021 serta gelombang kedua pada 26-30 April 2021 dan 1-2 Mei 2021.
Pada setiap hari pelaksanaan UTBK di masing-masing gelombang, dilakukan pembagian sesi waktu ujian. Hal ini dilakukan sebagai upaya penerapan protokol kesehatan. (des)***