Waspadalah, Tujuh Masalah Kesehatan Muncul Akibat Stres

stres
Ilustrasi, (Foto: Liputan6.com).

ZONALITERASI.ID – Stres kerap muncul saat masalah datang. Jika semakin lama stres tak juga bisa dikendalikan, masalah kesehatan yang mungkin dihadapi juga bertambah besar.

Penelitian membuktikan, stres kronis berdampak pada penurunan sistem kekebalan tubuh, memicu kardiovaskular bahkan bisa mengurangi angka harapan hidup seseorang.

Ya, begitu besarnya akibat yang timbul dari stres ini. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh stres, dilansir dari laman The Ladders, Rabu, 24 Agustus 2022.

Migrain

Stres bisa menyebabkan sakit kepala sebelah atau migrain. Penelitian telah menemukan korelasi langsung antara stres dan migrain, dan sekitar 4 dari 5 penderita migrain menyebutkan bahwa stres menjadi penyebabnya.

Sulit tidur

Kesulitan tidur dan gangguan tidur lainnya dapat menjadi masalah yang berkaitan dengan stres. Sebuah studi telah menemukan bahwa stres dapat menghambat seseorang mencapai tidur rapid eye movement (REM) alias tidur bermimpi. Fase tidur ini diartikan sebagai perasaan benar-benar istirahat.

Rambut rontok

Apakah Anda mengalami kerontokan ektrem baru-baru ini? Itu mungkin disebabkan oleh stres. Peningkatan kadar kortisol (hormon stres) telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang disebut telogen effluvium, hilangnya lebih dari 150 helai rambut per hari. Untungnya, begitu stres bisa dikendalikan, rambut dipercaya akan kembali tumbuh.

Nyeri otot

Anda belum berolahraga atau mengangkat benda berat selama berbulan-bulan, namun punggung, leher, dan atau bahu terus-menerus terasa sakit? Jika ya, itu mungkin dipicu oleh stres. Menurut para ahli, stres bisa menyebabkan tekanan dan ketegangan di area punggung, leher, dan bahu.

Kulit berjerawat

Kortisol ekstra yang dihasilkan tubuh kita sebagai respons terhadap stres juga dapat memicu peningkatan produksi testosteron. Ini menyebabkan kulit kita meningkatkan produksi minyak, menyebabkan jerawat.

Bruxism

Bruxism adalah kebiasaan seseorang menggemeratakkan dan menggesekkan gigi secara tidak alami. Menggesekkan gigi secara terus-menerus dapat menyebabkan sakit kepala atau bahkan sakit rahang. Stres dan cemas telah dikaitkan sebagai penyebab bruxism dan jika masalahnya terus berlanjut, maka itu akan membutuhkan perawatan gigi yang mahal.

Masalah pencernaan

Studi menunjukkan bahwa stres dapat memengaruhi mikrobioma usus, yang terdiri dari organisme yang membantu tubuh dalam mencerna makanan. Jika Anda merasa banyak beban pikiran dan sudah mulai mengalami sembelit, diare atau sakit perut yang terus-menerus, stres bisa jadi penyebabnya. (haf)***

Sumber: Republika.co.id

Respon (109)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *