ZONALITERASI.ID – Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si membuka “Workshop Kurikulum Kampus Merdeka: Merdeka Belajar menuju Kampus yang Unggul dan Kompetitif”, di Hotel Harmoni, Cipanas Garut, Rabu (9/12/2020).
Prof. Mahmud mangatakan, workshop ini sebagai salah satu ikhtiar membangun kualitas, mutu, dan lulusan di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
“Keberadaan UIN, IAIN, STAIN mesti bersinergi dalam melakukan kerjasama dan sama-sama bekerja untuk meningkatkan marwah kampus,” kata Prof. Mahmud, saat menyampaikan sambutan.
Ia menjelaskan, program Kampus Merdeka, Merdeka Belajar dilaksanakan dengan tujuan menciptakan lulusan pendidikan tinggi yang memiliki kompetensi yang unggul, kompetitif, dan berdaya saing.
“Kemendikbud telah meluncurkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka pada tanggal 24 Januari 2020. Kebijakan ini dirancang sesuai dengan arahan presiden terkait pencapaian visi Indonesia pada tahun 2045,” terangnya.
Kata Prof. Mahmud, untuk pencapaian visi ini, perguruan tinggi bertanggung jawab dalam menciptakan kualitas SDM yang berkualitas. Sehingga, hilirisasi industri dengan memanfaatkan sumber daya yang optimal memiliki pengaruh yang signifikan pada transformasi ekonomi.
Disebutkannya, terdapat empat kebijakan yang diusung program kampus merdeka, yakni sistem akreditasi perguruan tinggi, hak belajar selama 3 semester di luar prodi, pembukaan prodi baru, serta kemudahan untuk menjadi PTN-BH.
“Selain itu, ada 8 kegiatan yang mendukung proses pelaksanaan kampus merdeka, yakni mahasiswa melakukan magang, mahasiswa membangun desa, mahasiswa mengajar, pertukaran mahasiswa, mahasiswa melakukan riset, mahasiswa berwirausaha, mahasiswa melakukan program kemanusiaan, dan mahasiswa membuat project independen,”ujarnya.
Ketua Pelaksana, Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag., menjelaskan, workshop ini merupakan ikhtiar mewujudkan kampus yang unggul dan kompetitif dengan menjadi kampus merdeka dan merdeka belajar.
Dalam rangka penerapan program kampus merdeka, merdeka belajar di masa pandemi Covid-19 ini, perguruan tinggi harus segera menyiapkan panduan akademik, pedoman kuliah yang berkaitan dengan proses belajar mengajar.
“Mudah-mudahan dengan belajar pada Grand Syekhnya kampus merdeka, pakar yang direkrut Diktis ini kampus UIN Bandung termasuk perguruan tinggi pertama di lingkungan PTKIN yang menerapkan Kampus Merdeka, Merdeka Belajar,” jelasnya.
Tampil menjadi narasumber workshop Prof. Dr. Sutrisno, M.Ag. (Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) yang membahas tentang kebijakan Diktis terkait kurikulum kampus merdeka, merdeka belajar.
Workshop dihadiri para Wakil Rektor, Kepala Biro, Ketua SPI, Direktur Eksekutif Rumah Moderasi Beragama, Wakil Direktur I, para Wakil Dekan I, dan para Kepala Bagian di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. (des)***