Wuih, Ini Prestasi Hebring Mahasiswa Depdiksatrasia FPBS UPI

monev 980x400 1
Salah satu kelompok penelitian dari mahasiswa Depdiksatrasia FPBS UPI tengah memresentasikan hasil penelitian, (Foto: Humas UPI).

ZONALITERASI.ID – Lima proposal penelitian dari mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Depdiksatrasia) FPBS UPI lolos pendanaan Kemenristekdikti.

Kelompok pertama mengajukan proposal penelitian berjudul “Gejala Kepunahan Bahasa Sunda sebagai Bahasa Minoritas di Daerah Perbatasan (Studi Sosiolinguistik)”. Kelompok pertama ini beranggotakan Hana Mumtazia Nurhaq, Alya Nur Isna Hendayana, & Debby Fajarahmi.

Lalu, kelompok kedua yang beranggotakan Galih Widi Astuti, Ilena Rizky Rahayu, dan Lathifah Nur’aini mengusulkan proposal penelitian berjudul “Persaingan Bahasa dalam Konteks Sosial Budaya Masyarakat Perbatasan Kabupaten Cirebon dan Brebes”.

Kelompok berikutnya, penelitian dilakukan oleh Gista Septriantri Putri, Meiliyana, & Rifal Nur Goib Oktapiandi, mengajukan proposal penelitian yang berjudul “Konservasi Pola Pertanian Organik dalam Leksikon Etnoagrikultur (Studi Etnolinguistik di Kampung Adat Baduy)”.

Untuk kelompok keempat mengusulkan proposal penelitian yang berjudul “Potret Kemiskinan Kota Bandung dalam Lirik Pengantar Pengamen Jalanan (Punk)”. Kelompok ini beranggotakan Faridah Nur Azizah, Ananda Kevi Ronaldo, dan Nadia Nurul Ain.

Sedangkan kelompok kelima mengajukan proposal penelitian tersebut berjudul “Ujaran Provokatif pada Atribut Suporter Sepak Bola”. Mahasiwa yang terlibag dalam penelitian ini yakni Siti Sofiah Fitiriyani, Heni Endriyani, dan Ni’matusy Syifa Auliya.

Dari kelima proposal penelitian itu, proposal kelompok satu sampai kelompok empat dibimbing oleh dosen pendamping Mahmud Fasya. Adapun kelompok lima dibimbing dosen pendamping Jatmika Nurhadi.

Diketahui, penjaringan proposal penelitian mahasiswa itu dilakukan dalam event Monitoring dan Evaluasi (Monev) Eksternal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 5 Bidang Tahun 2019, di Museum Pendidikan Nasional UPI, ahir Juni 2019.

Selain mahasiswa UPI, terdapat juga mahasiswa dari kampus Unjani, Polban, Universitas Kristen Maranatha, IKIP Siliwangi, serta Stikes Jenderal Achmad Yani yang menjadi peserta dalam monev tersebut.

Untuk UPI saja, ada sekitar 700 proposal PKM 5 Bidang yang diunggah. Namun, yang lolos didanai ternyata hanya 27 proposal.

Salah satu dosen pendamping, Mahmud Fasya, mengatakan, raihan prestasi ini merupakan kerja keras tim melalui rangkaian proses yang panjang.

Untuk tahap awal, lanjutnya, dosen pendamping menuntaskan kolaborasinya dengan mahasiswa melalui skema perkuliahan berbasis riset yang didukung sepenuhnya oleh pimpinan Depdiksatrasia.

Lalu, tim PKM hasil pembinaan departemen harus mengikuti program coaching pada level fakultas di bawah arahan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FPBS, Pupung Purnawarman, M.S.Ed., Ph.D.

Terakhir, sebagai tahapan pamuncak sebelum unggah, tim PKM wajib menuntaskan proses review yang ketat pada level universitas di bawah arahan Dr. Tri Indri Hardini, M.Pd. yang berstatus sebagai reviewer nasional PKM dari Kemenristekdikti.

“PKM merupakan bergengsi bagi mahasiswa karena berskala nasional. Tingkat persaingannya sangat ketat. Bahkan, prestasi mahasiswa dalam PKM berkontribusi pada penentuan peringkat universitas,” ujar dosen yang mendapatkan pendidikan linguistik dari UGM itu. (dede suherlan)***