ZONALITERASI.ID – Webometrics Ranking of World Universities edisi Januari 2025 merilis Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) terbaik di Indonesia.
Dalam pemeringkatan itu, UIN Sunan Gunung Djati Bandung menduduki ranking pertama. Lalu, ranking dua diraih UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan ranking ketiga ditemapati UIN Sunan Ampel Surabaya.
Pemeringkatan ini bisa menjadi acuan bagi calon mahasiswa yang memilih kuliah di PTKIN. Selain melalui jalur SNBP 2025 (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi), SNBT 2025 (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes), Anda juga bisa mendaftar di PTKIN lewat Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN-PTKIN), Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN), dan jalur mandiri.
Diketahui, Webometrics merupakan sistem pemeringkatan yang dikembangkan oleh Cybermetrics Lab, Spanyol. Pemeringkatan ini dilakukan dua kali dalam setahun, yakni pada Januari dan Juli, dengan mengukur keakuratan website serta kinerja akademik universitas.
Menurut Kepala Laboratorium Cybermetrics di Instituto de Bienes y Políticas Públicas (IPP), Dr. Isidro F. Aguillo, Webometrics telah diterbitkan sejak 2004. Tujuannya adalah untuk mendorong akses terbuka terhadap pengetahuan yang dihasilkan oleh universitas.
“Edisi Januari 2025 mencakup hampir 32.000 institusi pendidikan tinggi dari seluruh dunia. Model pemeringkatan ini didasarkan pada indikator Webometrics dan bibliometrik yang dikumpulkan dari sumber terpercaya seperti Majestic, Google Scholar, dan Scimago-Scopus,” kata Isidro, dilansir dari laman Webometrics, Jumat, 7 Februari 2025.
Data web dikumpulkan pada hari-hari pertama bulan Januari, sedangkan informasi bibliometrik mencakup periode 2019 hingga 2023. Hasil pemeringkatan ini konsisten dengan pemeringkatan universitas teratas lainnya, tetapi Webometrics mencakup lebih banyak institusi, termasuk dari negara-negara berkembang.
Webometrics menggunakan tiga indikator utama untuk menilai perguruan tinggi, yaitu Visibility (50 persen), Transparency/Openness (10 persen), dan Excellence (40 persen).
Indikator pertama, Visibility, mengukur dampak konten web universitas berdasarkan jumlah jaringan eksternal yang menautkan ke situs universitas, yang datanya diambil dari Majestic.
Indikator kedua, Transparency/Openness mengukur jumlah kutipan dari 310 peneliti teratas di universitas tersebut, dengan pengecualian 20 peneliti yang dianggap outlier, dan datanya diambil dari Google Scholar Profiles.
Indikator ketiga, Excellence menilai jumlah publikasi universitas yang termasuk dalam 10 persen teratas yang paling banyak dikutip di berbagai disiplin ilmu dalam kurun waktu 2019-2023, menggunakan data dari Scimago/Scopus.
Berikut ini daftar 10 PTKIN terbaik versi Webometrics edisi Januari 2025:
10 PTKIN Terbaik Versi Webometrics Edisi Januari 2025
1. UIN Sunan Gunung Djati Bandung
2. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. UIN Sunan Ampel Surabaya
4. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
5. UIN Raden Intan Lampung
6. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
7. UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
8. UIN Alauddin Makasar
9. IAIN Ponorogo
10. UIN Raden Fatah Palembang.
Respons dari UIN Bandung
Wakil Rektor I UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dadan Rusmana, mengatakan, UIN Bandung dapat kembali mempertahankan visibility website, excellence publikasi, dan kinerja akademik pada semester kedua tahun 2024.
Hal ini mendukung capaian scoring yang tinggi pada pemeringkatan versi webometrics pada awal tahun 2025 ini.
“Tentunya keberhasilan dari semua sivitas akademika UIN Bandung, baik pada kinerja publikasi para dosen dan tendik, tata kelola administrasi akademik di prodi, fakultas, dan universitas, serta para pengelola website di semua unit,” jelas Prof. Dadan Rusmana.
Ia menuturkan, di lingkungan PTKIN, UIN Bandung sempat menduduki peringkat kedua pada Juli 2024 di bawah UIN Jakarta yang melejit tingkat publikasinya pada semester awal 2024.
Namun, kemudian pada semester kedua 2024, UIN Bandung dapat memperbaiki visibility dan dampak publikasinya, sehingga dapat kembali mendapatkan score tinggi.
“Tentunya, pemeringkatan ini bukanlah persoalan ‘kalah-menang’ atau ‘tinggi rendah’, melainkan lebih merupakan ‘pencatatan biasa’ terkait kinerja publikasi, dampak, dan website, terutama dalam aspek visibility, dampak dan manfaat. Oleh karena itu, UIN Bandung terus berkomitmen untuk mewujudkan rahmatan lil alamin, yakni terasanya kebermanfaatan dan kebermaknaan proses dan output Tridharma Perguruan Tinggi oleh masyarkat, bangsa, dan negara,” ucap Prof. Dadan Rusmana. (des)***