NEWS  

Ironis: Populasi Muslim Jepang Naik, Makam Hanya 7 Titik

jepang 780x400 1
Tokyo Camii, masjid terindah di Jepang. Kendati jumlah penduduk Muslim di Jepang meningkat, ternyata jumlah pemakaman Muslim tak mengalami penambahan, (Foto: Wikpedia).

ZONALITERASI.ID – Kendati jumlah penduduk Muslim di Jepang meningkat, ternyata jumlah pemakaman Muslim di Negeri Matahari Terbit ini tak mengalami penambahan.

Saat ini, diperkirakan ada sekitar 200 ribu Muslim di Jepang. Namun, untuk pemakaman Muslim hanay ada tujuh lokasi, salah satunya di Yoichi, Hokkaido.

Jepang memang dikenal sebagai negara yang mayoritas menggunakan sistem kremasi pada jenazah. Dari data pada 2018, sebanyak 99 persen jenazah di Jepang dikremasi. Hal itu sesuai aliran kepercayaan mayoritas penduduk Jepang.

“Sangat butuh banyak biaya, waktu dan usaha untuk dimakamkan di negara asal saya, dan itu sungguh tidak realistis,” kata pria asal Pakistan berusia 57 tahun yang namanya disamarkan, dilansir dari The Japan Times, Minggu (19/12/2021).

Pria itu datang ke Jepang pada 33 tahun lalu. Ia pun menikah dengan perempuan Jepang hingga memiliki dua anak. Oleh karena itu, ia tak berencana pergi dari Negeri Sakura.

Japan Islamic Trust melansir, di Tohuku atau daerah lain di Chugoku Jepang misalnya, tak menyediakan makam Muslim

“Jenazah seringnya dibawa ke makam yang jauh, ini bisa saja merusak jenazah atau berakibat biaya transportasi yang tinggi,” ujar Direktur Jenderal Japan Islamic Trust, Qureshi Haroon.

Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang menyatakan tak ada aturan resmi untuk pemakaman. Ketersediaan dan aturan pemakaman diserahkan pada pemerintah daerah. Pemda nantinya mengatur soal pemakaman, termasuk seberapa jauh jaraknya dari pemukiman dan sungai.

Sayangnya, rencana pembangunan makam Muslim kerap menemui masalah. Misalnya penolakan dari penduduk yang khawatir dengan kebersihan makam dan potensi penyakit yang timbul. Kemudian kekhawatiran polusi air akibat pemakaman.

Sementara itu, profesor kehormatan Universitas Waseda, Hirofumi Tanada memandang pemerintah Jepang perlu mengakomodasi kebutuhan penduduk dari berbagai latar belakang agama.

Sebab menurutnya Jepang sendiri sudah memudahkan aturan imigrasi sejak April lalu demi menerima tenaga kerja asing.

“Masalah terkait pemakaman (Muslim) hanya salah satu contoh saja,” ujar Hirofumi. (haf)***

Sumber: Republika.co.id

Respon (142)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *