ZONALITERASI.ID – Plt. Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IV Jawa Barat dan Banten, Darnita Chandra, mengatakan, seiring dengan menurunnya jumlah kasus penyebaran Covid-19, perguruan tinggi (PT) bisa menyelenggarakan kuliah tatap muka.
“Kalau izin sudah ada dan tinggal dari universitas yang memenuhi syarat termasuk memperoleh izin dari pemerintah setempat. Harapannya dengan perkuliahan tatap muka maka proses belajar mengajar menjadi lebih optimal,” kata Darnita, saat wisuda Sarjana ke-46 Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang di ICE BSD Tangerang, dikutip Antara, Senin (29/11/2021).
Menurut Darnita, izin pelaksanaan kuliah tatap muka sesuai dengan SKB 4 Menteri yang mengacu pada penerapan prokes.
“Perkuliahan secara tatap muka berbeda dengan daring. Penyelenggaraan perkuliahan harus memenuhi syarat protokol kesehatan, termasuk izin dari pemerintah daerah,” terangnya.
Darnita menambahkan, wisudawan dan mahasiswa harus meningkatkan kemampuan sehingga memiliki keterampilan dan kualitas yang baik.
“Mas Menteri bilang, upah yang diterima lulusan universitas harus layak, setidaknya Rp1,4 juta dari UMR. Jangan sampai sama dengan lulusan SMA,” ujarnya.
Diketahui, beberapa perguruan tinggi kini sudah mulai melaksanakan kuliah tatap muka terbatas dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang dan syarat yang berlaku.
Ditjen Diktiristek Kemendikbud Ristek telah mengeluarkan panduan tentang penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada semester ganjil tahun akademik 2021/2022. Panduan tersebut dikeluarkan melalui Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka Tahun Akademik 2021/2022.
Universitas Padjadjaran (Unpad) misalnya, telah menerapkan kuliah tatap muka terbatas untuk kegiatan praktikum di kampus Jatinangor pada 25 Oktober 2021. Mahasiswa sudah mulai memasuki kampus dengan protokol kesehatan yang ketat.
Ada sejumlah syarat yang ditetapkan Unpad bagi mahasiswa yang akan mengikuti praktikum dalam kampus. Mulai dari sudah melakukan vaksinasi baik tahap 1 dan 2, data vaksinasi sudah terekam di aplikasi PeduliLindungi, serta adanya izin dari orangtua. Selain itu, akses masuk dan keluar kampus sudah mulai menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
Sementara di ITB penyelenggaraan kuliah tatap muka diselenggarakan secara bertahap. Direktur Pendidikan ITB, Dr. Arief Hariyanto menyampaikan, berdasarkan data, mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan luring ini adalah 1087 mahasiswa mulai akhir bulan September. Jumlah itu terdiri dari 864 mahasiswa di kampus Ganesha dan 148 mahasiswa di kampus Jatinangor.
Adapun kegiatan akademik luring yang dimulai dari awal bulan Oktober 2021 adalah 3.419 mahasiswa yang terdiri dari 3.229 mahasiswa kampus Ganesha dan 170 di kampus Jatinangor. Lalu, kegiatan akademik luring yang dimulai pada November, diikuti 1873 mahasiswa dengan rincian 804 mahasiswa di kampus Ganesha dan 647 mahasiswa di kampus Jatinangor. (des)***