Antisipasi Punahnya Bahasa Daerah, Konsep Revitalisasi Bahasa pun Diluncurkan

aminudin 800x400 1
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, Prof. E. Aminudin Aziz, (Foto: Antaranews.com).

ZONALITERASI.ID – Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Prof. E. Aminudin Aziz, M.A., Ph.D., mengatakan, Badan Bahasa sedang merancang konsep revitalisasi bahasa dan sastra daerah yang berbeda dari yang selama ini ada.

Revitalisasi bahasa ini dilatarbelakangi oleh sikap penutur bahasa daerah yang tidak lagi loyal dalam penggunaan bahasa daerahnya. Sehingga kepunahan bahasa daerah semakin besar.

“Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut Badan Bahasa membuat konsep revitalisasi dengan menyusur sekolah, MGMP dan menggandeng komunitas-komunitas pelestari bahasa dan sastra daerah,” kata Aminudin, saat membuka ‘Festival Tunas Bahasa Ibu Tahun 2021’, di Hotel Sutan Raja dan Sunshine Soreang, Selasa (30/11/2021).

Selanjutnya Aminudin menuturkan, kepunahan bahasa di antaranya terjadi karena faktor migrasi berupa perpindahan penduduk ke tempat yang penggunaan bahasa daerahnya semakin sedikit.

Selain itu, lanjutnya, kepunahan bahasa bisa terjadi karena faktor bencana, baik bencana alam, perang, ataupun penyakit yang menyebabkan banyak kematian dan otomatis mengurangi pengguna bahasa.

“Yang keempat bisa terjadi kepunahan bahasa karena kawin silang antaretnis yang berbeda bahasa,” ujarnya.

Aminudin berharap, melalui Festival Tunas Bahasa Ibu penggunaan bahasa dan sastra daerah akan tetap lestari.

“Ini merupakan langkah awal untuk meraih target yang lebih besar yakni bahasa dan sastra daerah yang tetap lestari,” tandasnya.

Sementara itu ‘Festival Tunas Bahasa Ibu Tahun 2021’ yang berlangsung pada 30 November sampai 3 Desember 2021 diikuti oleh perwakilan hasil seleksi dari dua puluh tujuh kabupaten/kota yang ada di Jawa Barat.

Adapun lomba dalam Festival Tunas Bahasa Ibu ini yaitu Maca Sajak, Borangan, Nembang Pupuh, Biantara, Maca jeung Nulis Aksara Sunda, Ngadongeng, dan Nulis Carpon. (des)***