Fesqu 2024 di UIN Bandung, Wakil Rektor III: Menanamkan Cinta Al-Qur’an dan Seni Islami

06ec6dde 7bd5 4495 a912 57852a1273d9 scaled
UPTQ UIN Sunan Gunung Djati Bandung memulai rangkaian perayaan hari lahir (Harlah) ke-32 dengan menggelar Festival Seni Qur’ani (Fesqu). (Foto: Humas UIN Bandung)

ZONALITERASI.ID – Unit Pengembangan Tilawatil Qur’an (UPTQ) UIN Sunan Gunung Djati Bandung memulai rangkaian perayaan hari lahir (Harlah) ke-32 dengan menggelar Festival Seni Qur’ani (Fesqu). Kegiatan berlangsung di yang berlangsung di Gedung Abdjan Soelaeman, Kampus I UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Senin-Jumat, 18-22 November 2024.

Fesqu merupakan program kerja tahunan UPTQ, bertujuan untuk membumikan syi’ar Al-Qur’an, mempererat silaturahmi, dan meningkatkan kader seni Qur’ani di Jawa Barat. Acara bertemakan “Menggapai Esensi Kebersamaan dengan Seni dan Al-Qur’an” ini melibatkan peserta dari berbagai kota dan kabupaten se-Jawa Barat yang berlaga di berbagai cabang lomba Al-Qur’an dan seni islami.

Wakil Rektor III UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Husnul Qodim, menyampaikan apresiasi mendalam terhadap kegiatan ini.

“Festival ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga momentum penting untuk menanamkan cinta kepada Al-Qur’an dan seni islami. Kebersamaan ini mencerminkan esensi dari nilai-nilai Al-Qur’an yang harus terus dijaga dan dikembangkan,” kata Husnul, saat menyampaikan sambutan pembukaan Fesqu, Rabu (20/11/2024).

Ketua Umum UPTQ, Adrian Maulana, menyebutkan, Fesqu adalah upaya nyata untuk membangun generasi Qur’ani yang lebih kreatif dan inovatif.

“Kami ingin menjadikan acara ini bukan hanya sebagai tradisi, tetapi juga sebagai inspirasi untuk membumikan seni Qur’ani dan memperkuat ukhuwah di tengah masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Pembina UPTQ, Fauzan Ali Rasyid, menekankan pentingnya peran seni dalam dakwah Al-Qur’an.

“Seni dan Al-Qur’an adalah dua elemen yang saling melengkapi. Acara ini menjadi langkah strategis untuk menghadirkan pesan-pesan Qur’ani melalui seni, sekaligus mempererat persaudaraan antar-generasi muda,” jelasnya.

Ketua Pelaksana, M. Miftah Fauzi, dalam laporannya menjelaskan teknis pelaksanaan Fesqu.

“Kami mengemas acara ini agar lebih efektif dengan menggelar perlombaan dan pengumuman juara setiap harinya. Ini juga untuk memastikan seluruh peserta dapat menikmati hasil kompetisi secara langsung,” ungkapnya.

Rangkaian lomba dimulai pada hari pertama dengan MHQ (Musabaqah Hifdzil Qur’an) dan MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur’an). Hari kedua dilanjutkan dengan MSQ (Musabaqah Syarhil Qur’an). Kemudian, lomba seni islami seperti Hadroh pada Rabu, Marawis pada Kamis, dan Qosidah pada Jumat.

Setiap cabang lomba menawarkan hadiah berupa uang pembinaan, piala, dan sertifikat. Tidak hanya itu, juara pertama hingga ketiga di cabang MTQ, MHQ, dan MSQ juga mendapatkan voucher umrah dari sponsor dengan nominal hadiah Rp3 juta untuk juara I, Rp2 juta untuk juara II, dan Rp1 juta untuk juara III.

Acara ini menjadi momen silaturahmi bagi seluruh peserta, pengurus, dan panitia.

“Kami berharap Fesqu tahun ini dapat menjadi titik tolak untuk membangun generasi yang tidak hanya cinta Al-Qur’an, tetapi juga berkontribusi aktif dalam menyebarkan pesan-pesan Qur’ani melalui seni,” pungkas Adrian.

Fesqu 2024 diharapkan mampu menjadi ajang terbaik untuk memadukan seni dan dakwah Al-Qur’an, serta menciptakan kader-kader seni Qur’ani yang berkualitas di Jawa Barat. (des)***