JSG Sabilunnajat Apresiasi Gen-Z Journalism, Perlu Program yang Digelar secara Berkelanjutan

WhatsApp Image 2025 02 04 at 09.42.02
Kepala SMK Maarif Sabilunnajat Rancah, Drs. H. Rasyidi, M.Si., (paling kiri) saat menghadiri Pelatihan Dasar-dasar Penulisan Artikel untuk Siswa SMP, MTs, SMA, SMK, dan MA yang digelar oleh Zonaliterasi.id. (Foto: Egi Kahlil Gibran/Zonaliterasi.id)

ZONALITERASI.ID – JSG (Journalis Sabilunnajat Group) mengapresiasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar-dasar Penulisan Artikel untuk Siswa SMP, MTs, SMA, SMK, dan MA yang digelar oleh Zonaliterasi.id, di Kedai Kopi Ki Oyo, Dusun/Desa Cileungsir, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis. Pelatihan bertajuk Gen-Z Journalism itu berlangsung pada Senin, 27 Januari 2025.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi siswa. Wawasan mereka terhadap penulisan artikel semakin terbuka. Kami berharap, pelatihan ini tak berhenti sampai di sini. Ke depan, ada program yang dilakukan secara berkelanjutan untuk menempa siswa mahir menulis,” kata Kepala SMK Maarif Sabilunnajat Rancah, Drs. H. Rasyidi, M.Si., Selasa, 4 Februari 2025.

Selanjutnya Rasyidi menuturkan, JSG Sabilunnajat merupakan media komunikasi dan informasi antar-lembaga YPI Ponpes Sabilunnajat dengan orang tua/wali siswa-santri serta masyarakat. Lembaga ini cukup efektif dalam menjalin interaksi dengan semua unsur tersebut.

“Dalam kiprahnya, JSG Sabilunnajat sebagai media komunikasi, baru sebatas menyampaikan tayangan hasil peliputan berbentuk audio-visual (video dan foto). Di sisi lain, untuk mengemas informasi melalui narasi dan tulisan artikel masih belum maksimal,” ujarnya.

Ia menyebutkan, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terbatasnya keterampilan menulis artikel tim JSG Sabilunnajat. Faktor itu yakni:

Pertama, kurangnya minat dan motivasi anggota;

Kedua, keterbatasan pengetahuan dalam teknis penulisan;

Ketiga, minimnya pengetahuan dalam penerapan kaidah bahasa dan ketatabahasaan;

Keempat, belum sepenuhnya disadari arti penting literasi dalam bentuk karya tulis;

Kelima, keterbatasan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan guru pembimbing di sekolah.

“Kami berharap, melalui pelaksanaan Pelatihan Dasar-dasar Penulisan Artikel siswa dapat tercerahkan dan termotivasi untuk mengeksplor setiap ilmu pengetahuan yang dihasilkan dari kajian literatur yang bersifat teoritis maupun dari pengalaman yang bersifat empiris. Kemudian, siswa mampu menyajikannya dalam bentuk karya tulis ilmiah,” pungkas Rasyidi. (des)***