ZONALITERASI.ID – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar Iqtishaduna International Conference, di Hotel Shakti, Bandung pada Kamis-Jumat, 21-22 November 2024.
Acara ini bertujuan mencari solusi atas krisis kemanusiaan global dengan tema “Peran Keuangan Sosial Islam dalam Mengatasi Krisis Kemanusiaan Global: Inovasi, Tantangan, dan Kolaborasi”.
Konferensi ini menghadirkan narasumber terkemuka dari berbagai negara, seperti Prof. Mehmet Asutay, Ph.D. (Guru Besar Ekonomi & Keuangan Politik Timur Tengah dan Islam, Durham University, Inggris), Prof. Dian Masyita, Ph.D. (Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Internasional Indonesia), Dr. Altea Pericoli (Peneliti, Universitas Lund, Swedia), Dr. Arbaiah Abdul Razak (Wakil Direktur, Sekolah Pascasarjana Manajemen, Universitas Islam Internasional Malaysia), Hilmun Idzhar, PhD. (Inisiatif Penelitian, Bank Pembangunan Islam Jeddah), Bobby P. Manullang (LAZ Dompet Dhuafa), Dr. Iwan Setiawan (Wakil Dekan I FEBI UIN Bandung), dan Erwinda Anggraini (Deputi Badan Pengelola Keuangan Haji), yang dipandu oleh Ketua International Office UIN Bandung, Dr. Munir.
Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Rosihon Anwar, saat membuka acara menyampaikan pentingnya Iqtishaduna sebagai upaya internasionalisasi lembaga.
“UIN Bandung melalui FEBI bertugas menghasilkan gagasan besar dalam ekonomi Islam, khususnya dalam mengatasi krisis global yang terjadi saat ini,” ujar Prof. Rosihon.
Rektor berharap kegiatan serupa dapat rutin dilakukan. “Setiap pertemuan seperti ini mampu melahirkan ide-ide penting untuk mengentaskan krisis kemanusiaan melalui pendekatan ekonomi Islam,” tambahnya.
Dekan FEBI, Prof. Dudang Gojali, menegaskan konferensi ini sebagai wujud respons akademisi terhadap tantangan dunia saat ini.
“Kegiatan ini adalah bentuk kepedulian perguruan tinggi terhadap masalah-masalah global seperti ketimpangan, krisis ekonomi, dan isu kemanusiaan,” katanya.
Ketua Pelaksana, Dr. Iwan Setiawan, menuturkan, perguruan tinggi Islam memiliki peran penting dalam memikirkan solusi krisis kemanusiaan global. “Melalui konferensi ini, kita berupaya mengatasi krisis ekonomi Islam dan persoalan kemanusiaan lainnya secara global,” jelasnya.
Wakil Dekan I FEBI ini menyoroti situasi di Palestina sebagai contoh nyata krisis kemanusiaan yang memerlukan perhatian dunia.
“Konferensi ini menjadi momentum untuk merumuskan solusi dari berbagai persoalan global,” ujarnya.
Konferensi ini diikuti oleh 17 perguruan tinggi dengan total peserta mencapai 1.251 orang. Kegiatan ini mencakup 11 sesi presentasi, melibatkan 11 moderator, 160 artikel ilmiah, dan 800 presenter.
“Iqtishaduna International Conference adalah wadah diskusi internasional tentang ekonomi Islam, bisnis, manajemen, dan akuntansi,” pungkas Iwan.
Dengan menghadirkan pembicara dari berbagai institusi ternama dunia, konferensi ini diharapkan dapat melahirkan kolaborasi strategis untuk mengatasi krisis global, khususnya melalui pendekatan keuangan sosial Islam. (des)***