ZONALITERASI.ID – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ekuitas mendapat penghargaan “STIE Terbaik di Wilayah Jawa Barat dan Banten 2020” serta “Perguruan Tinggi Terbaik Peringkat ke-4 dalam bentuk Sekolah Tinggi se-Wilayah Jabar dan Banten”.
Penghargaan tersebut diberikan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IV Jawa Barat dan Banten.
Ketua STIE Ekuitas, Prof Dr. rer. nat M. Fani Cahyandito, mengatakan, prestasi ini merupakan capaian yang luar biasa yang pernah diraih oleh STIE Ekuitas.
“Ini merupakan kebanggaan bagi kami. Dalam waktu dua hingga tiga tahun ini kita berhasil. Sebelumnya tidak pernah masuk ke-10 besar sama sekali dan sekarang alhamdulillah STIE Ekuitas menjadi yang pertama,” ujar Prof. Fani, Senin (8/3/2021).
Ia mengatakan, penghargaan ini juga menandakan bahwa STIE Ekuitas harus terus bekerja keras untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik lagi. Terutama dalam menambah kategori, seperti penelitian, kemahasiswaan, sumber daya manusia, dan lainnya.
“Ajang ini merupakan apresiasi yang diberikan LLDikti Wilayah IV kepada perguruan tinggi terbaik di Jawa Barat dan Banten atas kerja keras yang dilakukan dalam meningkatkan mutu pendidikan dan menciptakan sumber daya manusia yang unggul, berkualitas dan berdaya saing tinggi,” ujar Fani.
Diketahui, pada klasterisasi tahun 2020 ini, indikator yang digunakan untuk menilai kinerja perguruan tinggi di antaranya proporsi dosen berpendidikan S3, proporsi dosen dalam jabatan lektor kepala dan guru besar, rasio jumlah dosen terhadap jumlah mahasiswa, jumlah mahasiswa asing, dan jumlah dosen bekerja sebagai di industri minimum 6 bulan.
Pada aspek proses terdapat 9 indikator yang digunakan, yaitu akreditasi institusi, akreditasi program studi, pembelajaran daring, kerjasama perguruan tinggi, kelengkapan laporan PDDikti, jumlah program studi bekerja sama dengan DUDI, NGO atau QS Top 100 WCU by subject, jumlah program studi melaksanakan program merdeka belajar, dan jmlah mahasiswa yang mengikuti program Merdeka Belajar.
Sedangkan pada aspek output, terdapat empat indikator yang digunakan, yaitu jumlah artikel ilmiah terindeks per dosen, kinerja penelitian, kinerja kemahasiswaan, dan jumlah program studi yang telah memperoleh Akreditasi atau Sertifikasi Internasional. (haf)***