A. Organ Tunggal
SERING KALI kita melihat musik di pengantinan. Musiknya organ tunggal. Mengapa disebut organ tunggal? Tentu karena alat musiknya hanya satu, yaitu organ atau piano elektrik.
Kita perhatikan sejak naik panggung, pemainnya/pemusiknya membawa dan memasang hingga memainkannya sendiri. Bahkan, penyanyinya dia sendiri. Atau, didampingi dua artis penyanyi (biduanita).
Beraksilah pemain organ memainkan alat musik organ (dangdut, pop atau campur sari/lagu daerah). Berjogetlah para penonton di muka panggung. Ada yang bergantian naik ke panggung, nyawer biduan.
Tuntaslah pertunjukan organ tunggal. Honorarium dan hasil saweran dibagi tiga. Tentu pemain organ kebagian lebih besar. Karena dia pemimpin sekaligus pemiliknya.
B. Orkestra
Orkestra adalah sekelompok pemain musik yang memainkan berbagai alat musik bersama. Para pemain musik ini disebut dengan musisi. Dahulu, orkestra hanya memainkan musik-musik klasik. Tetapi dengan berkembangnya zaman, orkestra juga biasa memainkan berbagai macam jenis musik.
Orkestra mulai muncul pada abad ke-15 dan ke-16. Awalnya, ini adalah ide bangsawan. Mereka menyewa beberapa musisi untuk memainkan musik di pesta dansa mereka. Pada abad ke-17, orkestra berkembang menjadi pengiring teater atau opera. Saat inilah orkestra mulai dikenal masyarakat.
Alat musik yang dimainkan di dalam orkestra banyak macamnya. Ada strings, yaitu alat musik gesek, seperti: biola, cello, dan viola. Ada perkusi, seperti: drum dan piano. Juga ada woodwinds, alat musik tiup, seperti: terompet, flute, dan trombon.
Karena terdiri dari banyak alat musik, maka suara yang dihasilkan juga bermacam-macam. Tetapi, bukannya terdengar kacau, permainan orkestra malah terdengar sangat indah. Hal ini karena para musisi mempunyai porsi sendiri dalam memainkan alatnya. Sehingga walaupun banyak jenis suara, masih terdengar sangat merdu dan mewah.
Lalu bagaimana para musisi tahu bagian-bagian mereka? Di dalam orkestra, terdapat satu pemimpin. Pemimpin ini disebut conductor.
Conductor inilah yang memimpin para musisi saat mereka bermain musik. Ia juga yang akan mengingatkan para musisi, kapan saatnya mereka harus memainkan dengan suara nyaring, dan kapan mereka harus memainkannya dengan suara lembut. Ini agar permainan orkestra terdengar lebih indah.
Jumlah anggota orkestra juga bermacam-macam. Orkestra kamar atau orkestra kecil bisa beranggotakan 50 orang atau kurang. Sedangkan jenis symphony orchestra atau philharmonic orchestra bisa beranggotakan sampai 100 orang.
Conductor tidak memainkan alat musik. Semua diserahkan kepada anggota. Dia sangat mengetahui kelebihan atau kemampuan anggotanya dalam memainkan alat musik. Semua anggota sangat patuh karena Conductor sebagai pemimpin sudah mempunyai konsep dan menyampaikannya kepada anggota.
Kedua jenis musik tersebut, secara simbolik telah memberikan pelajaran kepada kita. Terutama bagi para pemimpin, baik berskala kecil, sedang maupun besar.
Ketika seorang pemimpin memberdayakan semua anggotanya dengan konsep yang jelas, keharmonisan dan kenyamanan di lembaga akan tercipta dengan indah. Dia paham betul potensi-potensi yang dimiliki oleh anggotanya. Sehingga dia akan dengan mudah mempercayakan dan membagi habis program kerja kepada anggotanya.
Berbeda dengan pemimpin organ tunggal. Semua program kerja digarap sendiri. Anggotanya hanya jadi penonton sambil mencibir dan apriori. Ada yang sesekali membantu, jika diminta. Tetapi, jauh dari rasa tanggung jawab. Apalagi keharmonisan dan kenyamanan jauh dari harapan.
Jadi, sila Anda pilih. Mau jadi pemimpin organ tunggal atau orkestra? ***
Penulis adalah Ketua Yayasan Guneman Kamilah Almunawar, Cianjur.