KESEHATAN pikiran adalah salah satu fondasi penting dalam menjalani hidup yang seimbang. Pikiran yang sehat tidak hanya mendukung tubuh bekerja dengan baik, tetapi juga memengaruhi cara kita menghadapi berbagai tantangan hidup. Namun, sering kali pikiran kita terganggu oleh berbagai hal yang sebenarnya tidak perlu, mulai dari pemikiran negatif, hingga pikiran-pikiran yang bertentangan dengan norma, etika, atau bahkan hal-hal yang berada di luar kemampuan kita untuk mengubahnya. Semua ini dapat membawa beban emosional yang tidak seharusnya kita tanggung.
Pikiran negatif adalah salah satu penghalang utama untuk merasakan kedamaian. Ketika seseorang terlalu sering memikirkan hal buruk yang mungkin terjadi atau terjebak dalam bayangan kegagalan, hidup terasa lebih berat. Hal ini juga dapat memicu kecemasan, rasa takut yang tidak rasional, atau bahkan depresi. Dengan membiarkan pikiran negatif menguasai diri, kita seolah-olah menciptakan awan gelap yang menghalangi cahaya kebahagiaan.
Selain itu, berpikir melampaui norma dan etika dapat memicu konflik batin. Norma dan etika hadir untuk menjaga harmoni dalam kehidupan bersama. Ketika seseorang mulai membiarkan pikirannya menjelajah hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai tersebut, akan muncul rasa bersalah, ketakutan akan penilaian orang lain, dan kegelisahan. Pada akhirnya, hal ini mengganggu ketenangan yang sebenarnya kita cari.
Kemudian ada pula kebiasaan berpikir tentang hal-hal yang berada di luar jangkauan atau kewenangan kita. Memikirkan sesuatu yang tidak dapat kita kendalikan hanya akan membuang energi tanpa hasil. Sebagai contoh, memikirkan masa lalu yang tidak bisa diubah atau masa depan yang terlalu jauh dan tidak pasti hanya akan menciptakan rasa frustrasi. Hidup menjadi jauh lebih sederhana dan indah ketika kita fokus pada apa yang dapat kita lakukan saat ini, di waktu yang nyata dan dalam kendali kita.
Untuk mencapai kebahagiaan sejati, langkah yang perlu kita ambil adalah memurnikan pikiran. Artinya fokus kita pada hal-hal yang esensial, positif, dan berada dalam kendali. Dimulai dengan melatih kesadaran penuh atau mindfulness. Dengan hidup dalam saat ini, kita bisa lebih mudah menghargai setiap momen dan mengurangi kekhawatiran tentang apa yang belum atau sudah terjadi.
Selain itu, menjaga pikiran agar tetap diisi oleh hal-hal positif adalah kunci utama. Membiasakan diri untuk bersyukur, mengingat hal-hal baik yang sudah kita miliki, dan berbagi dengan orang lain dapat membantu menciptakan suasana batin yang damai. Memberikan ruang bagi diri sendiri untuk beristirahat dari keriuhan dunia, baik melalui perenungan, hobi, atau sekadar menikmati keheningan.
Hidup akan terasa lebih mengalir ketika kita memilih untuk memurnikan pikiran dari segala bentuk beban yang tidak perlu. Dengan menjauhkan diri dari pemikiran negatif, menjaga norma dan etika, serta membatasi pikiran pada apa yang ada dalam kendali kita, kebahagiaan bukan lagi menjadi sesuatu yang sulit dicapai. Sebaliknya, ia akan hadir secara alami, menyelimuti setiap langkah kita dalam kehidupan. ***
Suheryana Bae, pemerhati sosial, tinggal di Ciamis, Jawa Barat.