ZONALITERASI.ID – Ketua Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI) Jawa Barat, Sali Iskandar, mengatakan, seiring menurunnya tarap ekonomi warga di tengah pandemi covid-19, minat orang tua untuk memasukan anaknya kuliah di perguruan tinggi swasta (PTS) menurun.
Menyusul terjadi situasi begitu, awal perkuliahan di PTS yang biasanya dimulai pada awal September, padan tahun akademik 2020/2021 kemungkinan besar waktunya diunur menjadi awal Oktober mendatang.
“Saat ini terjadi penurunan daya beli masyarakat (orang tua), termasuk kemampuan menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi. Otomatis jumlah mahasiswa baru juga akan berkurang. Kini pintar-pintarnya PTS untuk menyiasati masalah ini agar tetap bisa bertahan,” ujar Sali, Senin (27/7/2020), dikutip PikiranRakyat.com.
Sali menjelaskan, saat situasi sulit seperti ini, di sisi lain PTS memiliki beban yang cukup besar baik untuk memberikan gaji kepada dosen dan karyawan, operasional kuliah, maupun beban tetap seperti pajak dan pembayaran listrik.
“Kami sudah meminta keringanan pembayaran listrik, pajak maupun langganan internet kepada pihak-pihak terkait,” katanya.
Ketua STIE Ekuitas, Martha Fani Cahyandito, menuturkan, di STIE Ekuitas terjadi penurunan minat untuk mendaftar kuliah yakni sampai 50 persen. Biasanya, pada Juli ini STIE Ekuitas sudah menerima pendaftaran sampai 800 orang dengan 400 orang yang sudah melalukan registrasi dan pembayaran.
“Pada tahun ini STIE Ekuitas menurunkan target jumlah mahasiswa barunya yakni menjadi 700-800 orang. Biasanya jumlah mahasiswa baru bisa sampai 1.200 orang. Kondisi ekonomi ditambah dengan kuliah jarak jauh juga berpengaruh kepada penerimaan mahasiswa baru,” sebutnya. (des)***