PKM Mahasiswa Program Doktor Pendidikan Matematika UPI, Dorong Guru Terapkan E-Didaktik

foto lutfi
Mahasiswa Program Doktor Pendidikan Matematika UPI melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) melalui zoom meeting mulai 22 sampai 25 Juli 2022, (Foto: Istimewa).

ZONALITERASI.ID – Mahasiswa Program Doktor (S-3) Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) melalui zoom meeting mulai 22 sampai 25 Juli 2022.

PKM yang digelar bekerja sama dengan Universitas Suryakancana, Universitas Nusa Putra, dan Univeristas Muhammadiyah Tangerang ini, mengusung tema ‘Transformasi Pembelajaran Matematika Masa Kini dan Masa Lalu’. Adapun pembimbing PKM yaitu Prof. Dr. H. Tatang Herman, M.Ed. dan Dr. H. Dadang Juandi, M. Si..

Tim PKM Mahasiswa Program Doktor UPI yang terlibat dalam kegiatan ini, yaitu Rani Sugiarni, Samsul Pahmi, Sarah Inayah, Ratu Sarah Fauziah Iskandar, Edi Supriyadi, Ahmad Lutfi Fauzi, dan Mahmudin.

Dalam pelaksanaan PKM, peserta memberikan berbagai pelatihan kepada MGMP Matematika Kabupaten Cianjur, seperti pengetahuan baru e-didaktik dan desain e-didaktik masa kini, dengan menambahkan unsur budaya yang dapat dilestarikan pada bahan ajar dalam pembelajaran matematika.

Ketua Tim PKM Mahasiswa Doktor Pendidikan Matematika UPI, Rani Sugiarni, menuturkan, pembelajaran matematika masa kini tidak lepas dari peranan teknologi. Kendati begitu, metode pembelajaran di masa lalu bukan untuk dilupakan, namun harus jadi nilai warisan budaya yang sangat berharga untuk dijadikan pembelajaran di masa depan.

“Salah satu tujuan PKM Mahasiswa Program Doktor Pendidikan Matematika UPI adalah untuk mendorong konsep e-didaktik sebagai seni mengajar para guru. Menariknya, e-didaktik ini menggabungkan metode mengajar di masa lalu yaitu budaya dengan pemanfaatan teknologi masa kini. Hasilnya, terciptalah seni dalam mengajar yang tidak hanya efektif tetapi juga efisien,” jelasnya.

Rani menuturkan, dalam seni mengajar ala e-didaktik, etnomatematik dihadirkan sebagai pendekatan pembelajaran yang dekat dengan kehidupan siswa, yaitu dengan cara menggabungkan unsur matematika dan budaya.

Tim PKM, lanjutnya, berupaya mendorong calon guru agar dapat memanfaatkan teknologi masa kini dan masa lalu pada budaya agar menunjang siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran matematika.

“Kami dari mahasiswa Program Doktor UPI melaksanakan PKM yang bertujuan agar calon guru khususnya guru matematika bisa mengadopsi dan memaksimalkan peranan teknologi untuk menyempurnakan metode pembelajaran matematika selama ini,” terangnya.

Inovasi AR dan VR

Salah satu tujuan PKM Mahasiswa Program Doktor UPI adalah untuk mendorong pemanfaatan digitalisasi Pendidikan masa kini melalui desain e-didaktik. Didaktik yang terintegrasi dengan teknologi dengan fokus pada rekayasa pembelajaran yang kita kenal e-didaktik.

Salah satu anggota Tim PKM, Samsul Pahmi, mengatakan, pemanfaatan teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) hadir sebagai digitalisasi pendidikan masa kini. Virtual Reality adalah teknologi imersif yang didukung komputer yang mereplikasi lingkungan dan memungkinkan simulasi pengguna untuk hadir dan berinteraksi di lingkungan itu. Sedangkan Augmented Reality adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata.

“Kami dari mahasiswa Program Doktor UPI melaksanakan PKM yang bertujuan agar calon guru bisa mengadopsi dan memaksimalkan peranan teknologi untuk menyempurnakan metode pembelajaran matematika nantinya,” ujar Samsul.

Konsep yang ditawarkan Tim PKM UPI ini menarik perhatian dan antusias para mahasiswa calon guru. Tampak dalam beberapa sesi, para calon guru memberi respons positif dan aktif mengikuti kegiatan yang dilaksanakan.

Pelatihan e-didaktik ini dilakukan Tim PKM melalui pendampingan calon guru dalam rangka menyusun RPP dan bahan ajar yang berkualitas sesuai dengan kemampuan calon guru dengan memperhatikan karakteristik siswa.

Diharapkan, kegiatan pelatihan dan pendampingan ini bisa menjadi bekal calon guru dalam mempersiapkan pembelajaran matematika masa kini dan masa lalu dalam melestarikan budaya melalui desain pembelajaran matematika sesuai dengan konteks karakteristik siswa. (des)***