UIN Bandung dan Unpar Tuan Rumah Temu Nasional XV 2021 FORTEI secara Hibrid

IMG 20211025 WA0018
UIN Bandung dan Unpar jadi tuan rumah Temu Nasional XV FORTEI yang dilaksanakan secara hibrid dari tanggal 21-22 Oktober 2021, (Foto: Humas UIN Bandung).

ZONALITERASI.ID – UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) jadi tuan rumah Temu Nasional XV Forum Pendidikan Tinggi Teknik Elektro Indonesia (FORTEI) yang dilaksanakan secara hibrid (daring dan luring) dari tanggal 21-22 Oktober 2021.

Dengan menerapkan protokol kesehatan Pimpinan Pusat FORTEI hadir secara langsung di Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Sementara 263 peserta lainnya dari 117 institusi se-Indonesia yang diwakili para Ketua Prodi Teknik Elektro dan yang serumpun, menghadiri lewat aplikasi zoom meeting.

Temu Nasional kali ini mengambil tema Penguatan Peran FORTEI dalam Program MBKM, yang dirangkai dengan kegiatan Seminar Nasional Teknik Elektro (SNTE) 2021.

Dekan Fakultas Teknologi Industri Unpar yang diwakili oleh Wakil Dekan III, Faisal Wahab, M.T. dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada UIN Sunan Gunung Djati yang sudah bekerja sama dalam penyelenggaraan Temu Nasional XV ini.

“Tema tahun ini terkait dengan MBKM ini sangat menarik untuk dibahas pada kesempatan ini. Tentu ini bisa dijadikan landasan untuk menyelenggarakan MBKM secara baik khususnya bagi prodi Teknik Elektro. Di Unpar telah dibuat secretariat MBKM dalam rangka menyukseskan MBKM,” kata Faisal.

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dr. Hasniah Aliah, M.Si. membuka acara Temu Nasional FORTEI XV sambil mengucapkan selamat datang di Bandung bagi yang hadir dan yang online di tempat masing-masing.

“Kegiatan ini tentunya akan membawa manfaat bagi kami khususnya jurusan Teknik Elektro karena materi yang akan dibahas terkait evaluasi pembelajaran daring, dan arahan dari Dikti terkait MBKM serta pemaparan tentang LAM Teknik,” jelas Hasniah.

Hasniah menyampaikan, dalam pertemuan akan ada sharing pengalaman dari berbagai kampus dan persiapan pembelajaran hybrid.

“Terkait dengan MBKM kami perlu mendapatkan informasi yang banyak karena dalam pelaksanaannya diperlukan MoU antar-Perguruan Tinggi. Isu terakhir terkait LAM Teknik, kami juga memerlukan informasi yang lengkap terutama mekanisme dan pelaksanaannya. Semoga dari pertemuan ini bisa menjadikan kemajuan bersama bagi Jurusan Teknik Elektro di seluruh Indonesia,” papar Hasniah.

Dalam Temu Nasional kali ini ada arahan dari Plt. Dirjen Dikti Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, Asean Eng yang menekankan kembali tentang pelaksanaan MBKM.

Menurutnya, dalam MBKM akan diberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensinya seiring dengan perubahan dunia kerja. Itu dilakukan melalui pemberian ruang sampai 2 semester untuk mendapatkan learning experience di dunia profesi yang akan dimasuki.

“Kita memberikan keluasan bagi mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar prodinya sampai 20 SKS. Sebab, tidak semua Teknik Elektro masuk ke dunia PLN misalnya, tapi mahasiswa ada yang mau memasuki dunia lainnya di luar bidang Teknik Elektro,” ujar Nizam.

Ia mengajak untuk memanfaatkan kesempatan tersebut melalui program MBKM yang sudah dibuat oleh pemerintah. Dua kata kunci dalam MBKM ini yaitu, pertama kualitas dan kedua adalah relevansi untuk memastikan bahwa kita akan menghasilkan sumber daya yang unggul dan karya-karya inovasi yang relevansi dengan kebutuhan masyarakat.

Ketua FORTEI Prof. Ir. Hadi Suyono, M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN, memaparkan, saat ini kita mesti bermitra dengan kampus lain ataupun dengan dunia industri. Itu sesuai dengan semangat MBKM yang akan memberikan ruang bagi mahasiswa untuk menentukan potensi apa yang ingin dicapai oleh mahasiswa.

“Di samping itu kita sebagai pengelola kampus mesti menitikberatkan pada OBE (outcome base education) dan CP (capaian pembelajaran). Hal tersebut disesuaikan dengan apa yang diinginkan oleh lembaga akreditasi dan turunannya CPMK (capaian pembelajaran mata kuliah),” ujar Hadi.

Selanjutnya Ketua FORTEI menyampaikan program kerja yang sudah dilaksanakan dan akan dilaksanakan.

Sharing pertama dari Dr. Ir. Dian Retno Sawitri, M.T. menyampaikan evaluasi pembelajaran daring yang sudah dilaksanakan 4 semester.

Materi terakhir membahas tentang LAM Teknik yang disampaikan Prof. Dr. –Ing. Misri Gozan, M.Tech., IPM, selaku Ketua LAM Teknik.

Dalam temu nasional ini juga dilakukan pemilihan tuan rumah Munas FORTEI 2022 yang dipimpin oleh Dr. Rina Mardiati, M.T. melalui poling peserta temu nasional dan terpilih Universitas Maritim Raja Ali Haji dari Kepulauan Riau.

Ketua Jurusan Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Nanang Ismail, M.T., mengatakan, kegiatan temu nasional ini kendati dilaksanakan secara hybrid tapi antusias seluruh peserta temu nasional tidak berkurang.

“Materi yang disampaikan pada pertemuan kali ini sangat diperlukan bagi pengelola Jurusan Teknik Elektro,” terangnya.

Di hari kedua, dilaksanakan Seminar Nasional Teknik Elektro (SNTE) yang merupakan rangkaian temu nasional FORTEI yang dilaksanakan secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Jumat (22/10/2021).

SNTE 2021 bertajuk “Pengembangan Aplikasi Teknologi Teknik Elektro untuk Era Baru” ini menghadir narasumber utama Ketua Jurusan Teknik Elektro Unpar, Dr. Ir. Bagus Made Arthaya, M.Eg. dan dosen Jurusan Teknik Elektro UIN Bandung, Lia Kamelia, M.T..

Seminar Nasional Teknik Elektro 2021 (SNTE 2021) ini merupakan kegiatan seminar yang diadakan bersama dengan kegiatan Temu Nasional FORTEI XV dan pada kesempatan ini dipresentasikan 39 paper hadil penelitian dari berbagai Perguruan Tinggi.
“Seminar ini bertujuan untuk saling bertukar informasi tentang perkembangan dan kemajuan penelitian serta pembelajaran terkini di bidang Teknik Elektro dan ilmu lain yang serumpun,” kata Ketua II Pelaksana Temu Nasional XV, Rina Mardiati.

Artikel ilmiah yang terpilih untuk dipresentasikan dalam seminar ini dapat diakui sebagai salah satu kegiatan MBKM, terutama pada skema penelitian/ riset mandiri.

“Selain akan diterbitkan dalam Prosiding SNTE 2021, beberapa karya yang terpilih juga ditawarkan untuk diterbitkan dalam jurnal FORTEI-JEERI (FORTEI-Journal on Electrical Engineering Research and Innovation) dan jurnal TELKA (Telekomunikasi, Elektronika, Komputasi, dan Kontrol),” tuturnya. (des)***